Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Abdurrahman, Menyuluh Petani Gayo dengan Kearifan Lokal

31 Agustus 2015   11:06 Diperbarui: 16 September 2015   21:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Abdurrahman bersama Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin, MM.

Sosok berperawakan kecil dengan kulit sawo matang inwi sudah cukup dikenal sebagai seorang penyuluh pertanian yang sangat aktif di lapangan. Berkecimpung dalam dunia pertanian dan penyuluhan sejak tahun 2000 yang lalu, menjadikan Abdurrahman semakin “matang” dengan berbagai pengalaman, sampai-sampai paka Hasanuddin Darjo, (mantan) Kepala Badan Ketahanan dan Penyuluhan Aceh begitu “terpesona” dengan kiprah penyuluh pertanian yang satu ini. Tahun 2013 yang lalu ketika paka Darjo, panggilan akrab Hasanuddin Darjo menjabat sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh itu berkenan mengajak Abdurrahman untuk “road show” keliling Aceh untuk memberikan motivasi dan berbagi pengalaman kepada teman-teman penyuluh di beberapa kabupaten di provinsi Aceh. “Safari penyuluhan” yang dijalani oleh Abdurrahman bersama pak Darjo, dimulai dari Kabupaten Aceh Jaya yang kemudian berlanjut menyusuri lintasan barat selatan, menyinggahi Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Singkil, bahkan sempat menyeberang ke Pulau Banyak dan Simeulue.


Gambar 2. Abdurrahman bersama petani

Bergelar sarjana pertanian dari Universitas Gajah Putih Takengon, laki-laki kelahiran 5 Mei 1967 ini terus mengasah kemampuannya dalam bidang penyuluhan pertanian, berbagai Diklat dengan tekun dia ikuti, mulai dari Saree, Sumatera Utara, sampai ke Ciawi. Begitu juga even nasional Kementerian Pertanian seperti Penas di Malang sampai Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Bogor dan Bandung pernah dia jalani, bahkan dia pernah menjejakkan kaki di manca negara dalam rangka study banding ke Malaysia, Singapura dan Thailand, tahun 2013 yang lalu. Berbekal skil dan pengalaman yang cukup memadai itulah, Abdurrahman semakin “eksis” sebagai salah seorang penyuluh terbaik di Dataran Tinggi Gayo.
Ada satu “keunikan” dari Abdurrahman yang saat ini dipercaya menjadi Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kematan Silih Nara itu dalam memebrikan penyuluhan kepada petani maupun kelompok tani di wilayah binaannya. Sebagai Urang Gayo, Raman, nama panggilannya begitu paham dengan budaya dan kearifan masyarakat Gayo yang menjadi “habitat”nya. Kultur masyarakat Gayo yang begitu lekat dengan adat istiadat, budaya dan kesenian, dimanfaatkannya untuk menarik empati masyarakat, sehingga mau mendengarkan dan menyimak materi penyuluhan yang dia sampaikan.
Melantunkan syair Didong (kesenian khas Gayo) merupakan salah satu keahliannya, hampir dalam setiap kesempatan memberikan penyuluhan atau pelatihan, Raman selalu memulainya dengan syair-syair berirama dalam bahasa Gayo, sehingga para audiens yang notabene petani-petani Gayo itu begitu terkesima untuk menyimak materi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian ini. Selingan humor segar juga sering dia selipkan dalam setiap aktifitas penyuluhannya kepada para petani, sehinga suasana pertemuan dengan para petani itu semakin “hidup”.

Gambar 3. Abdurrahman memeriksa jaringan irigasi yang baru selesai dibuat

Abdurrahman juga bukan penyuluh yang hanya bisa “Omdo” (omong doing), dia juga tidak segan-segan untuk turun langsung ke sawah, mengajari petani menerapkan pola tanam padi jajar legowo, dia juga sering “blusukan” ke kebun-kebun kopi milik warga untuk mengajari petani bagaiman cara memangkas dan merawat tanaman kopi, atau “terjun” langsung ke lahan Cabe atau Tomat untuk memberikan pembelajaran tentang teknis budidaya maupun pengendalian hama penyakit tananaman. Begitu juga lahan BP3K Silih Nara yang tidak begitu luas itupun telah dia “sulap” menjadi lahan percontohan budidaya tanaman pekarangan, sehingga para petani juga dapat melihat dan belajar langsung di kebun percontohan itu. Itulah salah satu “daya tarik” Abdurrahman sampai-sampai seorang pejabat eselon II Aceh seperti Hasanuddin Darjo bisa “berteman” begitu akrab dengan penyuluh yang satu ini.

Gambar 4. Keakraban Abdurrahman dengan prajurit TNI 

Kepiawaian Raman “menghipnotis” para petani dalam setiap melakukan aktifitas penyuluhan, akhirnya “tercium” juga oleh manajer Koperasi Baitul Qirad Baburrayan, sebuah korporasi pengekspor kopi terbesar di kabupaten Aceh Tengah yang telah memiliki jaringan di Eropa dan Amerika. Sejak tahun 2010 yang lalu, Abdurrahman resmi di”gandeng” oleh manajemen Baburrayan menjadi pendamping tetap petani binaan koperasi itu. Dan sejak saat itu sampai sekarang, Abdurrahman pun mulai aktif membina secara intensif para petani kopi di dataran tinggi Gayo untuk menghasilkan kopi arabika kualitas terbaik yang kemudian ditampung pemasarannya oleh KBQ Baburrayan. Meski kesibukannya bertambah, namun Raman tetap mengutamakan tugas pokoknya sebagai penyuluh pertanian yang membawahi dan mengkoordinir kurang lebih 15 orang penyuluh pertanian di wilayah BP3K Silih Nara, karena dia sadar bahwa dia digaji pemerintah memang untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh.


Meski kepiawaiannya dalam melakukan penyuluhan pertanian sudah diakui oleh banyak pihak, tapi Raman tetaplah sosok bersahaja yang jauh dari sikap angkuh atau sombong, dia tetap mau belajar dari rekan-rekan maupun para relasinya. Sifat humorisnya, membuat Raman juga disukai oleh teman-teman penyuluh dan orang-orang yang sering beriteraksi dengannya. Itulah sosok Abdurrahman, SP, penyuluh pertanian berpenampilan sederhana yang kehadirannya dengan syair-syair Didongnya selalu dinanti oleh para petani dai Tanoh Gayo, sosok penyuluh yang begitu paham dengan arti kearifan lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun