Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tekan Kemiskinan dan Narkoba dengan Tanam Jagung

24 Februari 2020   10:40 Diperbarui: 24 Februari 2020   10:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Menteri Pertanian bersama Gubernur Aceh dan Kepala BNN melakukan panen perdana jagung di Bireuen (doc. FMT)

Kemiskinan dan narkoba, khususnya ganja di provinsi Aceh sampai saat ini masih menjadi tren isu santer beredar di berbagai media. Isu tersebut akkhirnya 'mengusik" Kementerian Pertanian untuk ikut campur mengatasi dua permasalah krusial tersebut. Berbagai program dari Kementerian Pertanian terus dikucurkan ke provinsi yang berada di ujung barat negara Indonesia ini untuk ikun memberi solusi terhadap permasalahan tersebut.

Salah satu program pengentasan kemiskinan yang dialokasikan di Aceh adalah pemberdayaan petani melalui pengembangan komoditi Jagung. Program yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini mengambil lokasi di kabupaten Bireuen dengan target penanaman 50.000 hektare, telah dilaksanakan pada akhir tahun anggaran 2019 yang lalu. Dan ternyata program ini berhasil meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

Keberhasilan tersebut sudah disaksikan sendiri oleh Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan panen perdana jagung yang dipusatkan di Desa Batee Raya Kecamatan Juli kabupaten Bireuen dua hari yang lalu. Acara panen perdana ini merupakan rangkaian kegiatan Menteri Pertanian dalam rangka mendampingi kunjungan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo menghadiri Kenduri Kebangsaan yang dusatkan di kabupaten Bireuen..

Menteri Pertanian yang hadir sehari sebelum kedatangan presiden, memang sudah diagendakan untuk melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan pertanian di daerah ini. Didampingi Dirjen Tanaman Pangan dan Pejabat Eselon I Kementerian Pertanian lainnya, Syahrul langsung turun ke lokasi penanaman jagung yang sudah memasuki masa panen. Pengembangan komoditi jagung di kabupaten Bireuen ini memang merupakan program  penanggulangan kemiskinan dari Kemeterian Pertanian bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN)  sebagai lanjutan dari program Grand Design Alternative Program (GDAD). Selain sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, program ini juga bertujuan untuk menekan angka penyalah gunaan narkoba yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemiskinan.

Dalam pelaksanaan program ini, Kementan juga bersinergi dengan pemrintah provinsi Aceh. Pihak Kementerian Pertanian mentyediakan bantuan berupa benih dan herbisida dengan nilai Rp 56,25 Milyar , sementara pengadaan pupuk akan didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA).

Tekan angka kemiskinan dan penyalah gunaan narkoba.

Sementara di lokasi panen perdana jagung di Desa Batee Raya, telah berhasil dikembangkan komoditi ini seluar. 11.017 hektare, dengan produktivitas rata-rata 6 Ton per hektar  Ketika melakukan panen perdana bersama Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT, Plt Bupati Bireuen, Muzakar A. Gani, Kepala BNN, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan, SP, MM beserta para penyuluhnya. Syahrul menyatakan sangat mengapresiasi program ini. Menurutnya, program ini merupakan fokus dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amain dalam meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan.

mentan-memberi-sambutan-pada-acara-panen-perdana-jagung-5e5344ae097f36013622f572.jpg
mentan-memberi-sambutan-pada-acara-panen-perdana-jagung-5e5344ae097f36013622f572.jpg

Gambar 2, Menteri Pertanian memeberikan sambutan pada acara panen perdana jagung (Doc. FMT)

Lebih lanjut Syahrull mengatakan bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang mendapat prioritas dalam pembangunan pertanian. Melalui berbagai program, Kementerian Pertanian ingin berkontribusi untuk bersama-sama merubah pola fikir masyarakat dengan memanfaatkan potensi lahan untuk mengasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan.

"Aceh merupakan daerah potensial untuk pengembangan pertanian, lahannya subur, intensitas penyinaran matahari penuh dan curah hujan mendukung, apapun yang ditanam disini akan tumbuh dengan baik" ungkap SYL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun