Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bener Meriah Menggeliat dengan Pisang Cavendish

20 Februari 2020   15:42 Diperbarui: 20 Februari 2020   15:38 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Performa pisang cavendish yang menarik minat pasar ekspor (Doc. FMT)

"Hari ini kita melakukan penanaman perdana pisang Cavendish, kita berharap setahun dua tahun kedepan kabupaten Bener Meriah sudah bisa mengekspor pisang ini, kita belajar dari agribisnis nanas yang sudah kita tangani bertahun-tahun di Lampungs, kita mengekspor nenas pada tahun 1984 dalam bentuk kemasan kaleng, sekarang Indonesia tercatat sebagai suplayer nenas terbesar dunia" ungkap Welly.

Gambar 4. Direktur PT GGF dan Kepala Kanwil Bea dan Cukai Banda Aceh, ikut melakukan penanaman pisang cavendish di Bener Meriah (Doc. FMT)
Gambar 4. Direktur PT GGF dan Kepala Kanwil Bea dan Cukai Banda Aceh, ikut melakukan penanaman pisang cavendish di Bener Meriah (Doc. FMT)
Mengepa harus dilakukan pengembangan lahan? Welly menjelaskan bahwa pasar ekspor buah berkembang demikian besar, tapi lahan yang dimiliki oleh GGF tidak cukup, di Lampung luas lahan 33.000 hektare, panen perhari 2.500 ton, diproses dalam bentuk makanan kaleng di ekspor pada tahun 2019 sebanyak 17.500 contener dan ternyata masih kurang karena permintaan pasar sangat besar. Dan dia melihat potensi pengembangan juga ada di Bener Meriah, khususnya untuk pisang cavendish

"Saya yakin kepemilikan lahan di Bener Meriah oleh masyarakat jauh lebih luas, kalau pisang dari Bondowoso sudah dikirim ke Surabaya dan Banyuwangi. Kenapa sekarang di Bener Meriah, ini kita harapkan akan berkembang lebih luasdan pisa menjadi sentra produksi pisang cavendish, apalagi pak bupati dan Dinas Pertanian Provinsi Aceh juga mendukung program ini ," kata Welly.

Welly menambahkan, kalau ini bisa dikembangkan maka ekspor ke Timur Tengah tidak perlu lagi dari Lampung, tapi dari Krueng Geukuh Lhokseumawe, dan nanti di tulis dikotaknya pisang dari Bener Meriah.

"Hari ini kita mulai dengan skala kecil, tapi mudah-mudahan ini menjadi suatu show untuk melihat suatu contoh peluang usaha baru dan tujuannya adalah adanya pertumbuhan ekonomi di pedesaan," ujarnya.

Sementara  Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh, Safuadi ST M Sc Phd yang hadir mewakili Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa kita bersama-sama akan melakukan perubahan, masalah infrastruktur akan terus kita kejar, Enang-Enang Insya Allah akan segera dibangun, Jembatan Pusong Kandang juga akan segera dibangun.

"Ini bukan hanya cerita, tetapi ini akan terus kita lakukan dengan sinergi dan ikhtiar maka kita akan sampai dititik itu," tegasnya.

Lebih lanjut Safuadi menyampaikan bahwa program yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator prekonomian ini didukung penuk oleh Kemeterian Keuangan

"Hari ini pihak PT GGF datang untuk membuktikan itu, saya ingin tekankan, bahwa ini adalah programnya Kementerian Perekonomian yang bersinergi dengan Kementerian Keuangan, dan di Kementerian Keuangan akan memberikan fasilitas kepada PT GGF, kalau PT GGF menginginkan satu hari, saya akan memberikan satu jam kepada pihak PT GGF, dan saya tidak akan berbohong, silahkan Pak Welly," tegas Safuadi.

Kapala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan yang hadir mewakili Gubernur Aceh juga menyatakan dukungannya terhadap program kerjasama ini, karena program ini sejalan dengan program pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan,

"Kami sangat mendukung program yang berpola pemberdayaan petani seperti ini, keberhasilan program ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan ini sejalan dengan program pemerintah Aceh dalam penurunan angka kemiskinan, kami melihat kabupaten Bener Meriah punya potensi untuk pengembangan hortikultura berorientasi ekspor ini, kami optimis program ini akan berjasil dan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain di Aceh, kami juga meiliki tanggung jawab untuk mensukseskan program ini' ungkap Hanan.

*disclaimer tulisan ini telah dimuat lebih dulu di baranewsaceh.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun