Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Isteri Gubernur Aceh Apresiasi Pertanian Organik di BDP Aceh

15 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 15 Maret 2018   12:22 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1, Isteri Gubernur Aceh, Darwati A.Gani, ikut memanen tomat organik di lahan BDP Aceh (Doc. FMT)

Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aceh atau yang dikenal sebagai Balai Diklat Pertanian (BDP) Aceh yang berlokasi di kawasan pertanian Saree, kabupaten Aceh Besar, ternyata bukan hanya menjadi tempat pendidikan dan pelatihan bagi para penyuluh pertanian maupun pelaku utama pertanian. Memiliki lahan pertanian di sekitar komplek balai yang cukup luas yaitu sekitar 16 hektar, memang sangat potensial untuk melakukan kegiatan usaha tani dan pengembangan berbagai komoditi pertanian. Selain sebagai lahan praktek bagi para peserta diklat, oleh pengelola balai lahan ini kemudian juga dikembangkan untuk areal budidaya berbagai komoditi pangan dan hortikultura seperti Talas Jepang Satoimo, Labu Madu Butternut Squash, Cabe, Tomat, Timun, Okra dan sebagainya.

Berada pada lokasi strategis pada lintasan jalur utama Banda Aceh -- Medan, balai diklat ini kemudian sering menjadi tempat persinggahan bagi para pengguna jalan yang melintasi kawasan itu. Sebuah kafe yang menyediakan kopi arabika Gayo dan aneka jus 'unik' seperti jus Satoimo, jus labu madu Butternut Squash, jus buah nipah dan Farmer Agro Market yang menjajakan aneka hasil pertanian yang bisa dijadikan oleh-oleh, menjadi daya tarik tempat ini untuk disinggahi. Selain menjadi tempat persinggahan untuk sejenak melepaskan lelah, hamparan lahan pertanian yang berada diseputar komplek bali diklat ini, akhirnya juga menarik perhatian kalangan untuk melihat dari dekat aktifitas usaha tani yang dilakukan disana. Didukung fasilitas asrama yang bisa digunakan oleh pengunjung pada saat tidak ada kegiatan pelatihan, akhirnya  banyak kalangan seperti mahasiswa, peneliti, para pejabat pertanian sampai para wisatawan menjadikan tempat ini sebagai destinasi kunjungan, penelitian maupun study banding.

Jadi lahan pengembangan budidaya pertanian organik

Menyahuti fenomena 'back to nature' dan pertanian ramah lingkungan yang kini tengah menjadi tren di dunia pertanian, BDP Aceh pun tidak mau ketinggalan untuk untuk ikut mempromosikan dan mensosialisasikan pengembangan pertanian ramah lingkungan ini. Itulah sebabnya dalam beberapa tahun terakhir balai diklat yang dipimpin oleh drh. Ahdar, MP ini terus fokus pada pengembangan budidaya pertanian organik di komplek balai diklat ini. Selain untuk menhasilkan produk-produk pertanian organic yang aman dikonsumsi untuk mendapatkan nilai tambah bagi pengelola, pengembangan pertanian organik ini, menurut Ahdar juga bertujuan sebagai sarana percontohan dan pembelajaran bagi berbagai kalangan yang ingin belajar dan mempraktekkan langsung pola pertanian organik ini.

"Tren konsumen saat ini sangat menghendaki produk pertanian organik yang sehat dan aman dikonsumsi, itulah sebabnya kami sebagai pengelola balai diklat pertanian berupaya untuk memberikan contoh yang baik bagi masyarakat untuk mulai beralih kepada pertanian organik, apalagi lahan ini juga sering dikunjungi banyak pihak baik untuk kunjungan study banding maupun penelitian, makanya kami fokus pemanfaatan lahan di sekitar balai ini hanya untuk kegiatan budidaya pertanian organic" ungkap Ahdar.

Pengembangan budidaya pertanian organik di komplek BDP Aceh ini sepertinya memang sudah di desain secara matang. Bukan hanya kesiapan lahan, tapi sarana pendukung pengembangan pertanian organik ini juga telah disiapkan sebelumnya. Balai diklat pertanian yang telah memperoleh sertifika ISO 9001 ini sudah lama memiliki instalasi pengolahan pupuk organic. Keberadaan instalasi pengolahan pupuk organic ini, selain sebagai wahana praktikum bagi peserta diklat juga mampu menghasilkan pupuk organik sendiri yang tentu saja sangat mendukung budidaya pertanian organik ini. Dari aspek efisiensi, keberadaan instalasi pengolahan pupuk organic ini sudah pasti sangat menguntungkan, karena bisa menghemat biaya produksi, sehingga keuntungan dari aktifitas usaha tani ini bisa lebih besar.

Keuntungan lain dari penggunaan pupuk organik ini, menurut Ahdar, tanaman menjadi lebih tahan terhadap potensi serangan hama dan penyakit tanaman, sehingga tidak diperlukan penggunaan pestisida kimia secara berlebihan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Jika terjadi serangan hama dan penyakit tanaman, upaya pertama yang dilakukan adalah penggunaan pestisida nabati atau bio pestisida, karena perlakuan seperti ini sangat aman dan ramah lingkungan. Apalagi di Aceh banyak sekali tumbuh-tumbuhan dan tanaman rempah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bio pestisida.

"Kebetulan disekitar sini banyak sekali tumbuhan liar seperti tanaman tuba, mindi, sembung dan lain-lainnya, begitu juga dengan tanaman rempah seperti cengkeh, papaya, sirsak dan tembakau, mudah didapatkan disekitar sini, tanaman-tanaman tersebut bisa kita olah menjadi biopestisida yang ramah lingkungan, apalagi kami juga memiliki beberapa orang pakar dibidang pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami, ini salah satu factor kemudahan bagi kami untuk menjaga produk yang kami hasilkan terjamin keorganikannya" lanjut Ahdar.

Mendapat apresiasi isteri Gubernur

Lokasi yang strategis dan publikasi yang cukup intens, membuat keberhasilan BDP Aceh mengembangkan budidaya pertanian organik, akhirnya menarik perhatian banyak kalangan untuk mengunjungi lokasi ini. Ada yang datang untuk melakukan study banding, ada yang datang untuk mengadakan penelitian dan ada juga yang berkunjung ke tempat ini untuk menyaksikan sendiri proses budidaya dan membuktikan kelamian produk pertanian yang diahasilakn dari lahan pertanian ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun