Safriga atau yang lebih dikenal dengan panggilan Riega, benar-benar sosok petani muda jaman now, bukan cuma giat mengolah lahan budidaya pertanian, tapi juga memiliki wawasan luas dan skill dan pengalaman di bidang pertanian yang lumayan mumpuni. Selain mengasai teknik budidaya, Riega banyak mengetahui tentang berbagai pengetahuan pertanian berkat kemauan belajarnya yang sangat kuat. Nyaris semua momentum yang dia ikuti, dia manfaatkan untuk menambah ilmu dan pengalaman di bidang pertanian. Begitu juga dengan motivasinya menambah pengetahuan melalui pencarian referensi dan literasi dari berbagai media yang terus dia lakukan di sela-sela kesibukannya menjalankan aktifitas usaha tani, semakin 'mempertajam' skillnya di bidang pertanian.
Nama Riega mulai 'populer' ketika penulis mencoba memperkenalkan sosok petani muda ini melalui media cetak maupun online. Banyak kalangan dari luar daerah mulai dari mahasiswa, komunitas petani, peneliti sampai pejabat pusat maupun provinsi, akhirnya dapat mengenal Riega setelah membaca informasi di media, selain dia juga aktif memperkenalkan diri melalui media sosial. Tidak mengherankan kalau kemudian sosok petani muda pegiat pertanian organik ini selalu dicari oleh banyak pihak, baik yang ingin belajar ilmu pertanian, melakukan penelitian di lahan pertaniannya maupun sekedar sharing pengalaman. Tak jarang Riega diminta sebagai nara sumber pada kunjungan belajar (study tour) para petani dari luar daerah, karena anak muda ini memang punya kapasitas keilmuan di bidang pertanian yang cukup mumpuni. Â
Aktifitas 'tambahan' seperti ini tentu saja banyak menyita waktunya, tapi bagi pemuda energik ini bukan masalah, karena baginya berbagi ilmu dan pengalaman juga merupakan bagian dari pengabdiannya sebagai petani. Petani muda yang peramah dan murah senyum ini memang sosok yang mudah akrab dengan siapa saja. Wajar jika kenalannya pun berasal dari beragam kalangan, mulai dari pejabat militer, pejabat kepolisian, birokrat, anggota legislative, mahasiswa, peneliti dan tentu saja sosok yang satu ini sangat akrab dengan para penyuluh pertanian yang selama ini menjadi mitranya.
Jadi pemandu kunjungan pejabat pusat
Kemampuannya memberikan penjelasan detil tentang potensi pertanian di dataran tinggi Gayo yang merupakan tanah kelahirannya ini, juga sering membawa Riega mendapatkan 'job' tambahan sebagai pemandu kunjungan pejabat. Seperti yang terjadi dua hari lalu, tiba-tiba saja dia dihubungi oleh Imam, vice president Word Cocoa Association Indonesia yang meminta bantuan Riega untuk menjadi pemandu dalam kunjungannya ke dataran tinggi Gayo. Imam tidak datang sendirian, tapi hadir bersama beberapa pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM, ada Devy Rimayanti yang merupakan Asisten Deputy Perikanan dan Peternakan Kemenkop dan UKM, Muhammad Afivudin, Bidang Pengembangan Ternak Besar dan Elly Djuliarsih, Bidang  Pengembangan Ternak Kecil pada kementerian yang sama..
Output dan outcome yang diharapkan dari kunjungan inipun tercapai dengan baik, selain dapat menikmati refreshing dengan mengunjungi obyek wiasata di Gayo, mereka bisa membawa pulang data potensi peternakan dan perikanan di kabupaten Aceh Tengah yang akan menjadi bahan dalam penyusunan rencana program pengembangan usaha kecil dan menengah pada tahun-tahun yang akan datang. Sementara Riega sendiri merasa bersyukur bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan 'orang-orang penting' dari Jakarta ini.Â
Potensi peternakan dan perikanan di daerah ini yang sangat luar biasa, selama ini memang belum pernah tersentuh melalui program pengembangan UKM. Kalau kedepan nanti Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan program pengembangan peternakan dan perikanan di daerah ini, tentu akan sangat membantu para petani kecil dalam pengembangan potensi peternakan dan perikanan di daerah ini. Dan inilah yang membuat Riega merasa bangga bisa membantu memberikan input data potensi wilayah yang nantinya akan jadi acuan dalam penyusunan program yang akan dialokasikan oleh Kemenkop dan UKM di daerahnya.