Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dayung, Olahraga Perairan yang Butuh Perhatian

30 November 2022   10:33 Diperbarui: 30 November 2022   10:41 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara kepulaian yang banyak mempunya wilayah lautan . Sekitar 62% wilayah Indonesia adalah lautan dan perairan. Indonesia memiliki 127.500 pulai dengan panjang garis pantai 81.000 km. Suatu kondisi yang sangat ideal untuk pengembangan olahraga air.  Dengan banyaknya wilayah perairan, maka berbagai olahraga air bisa dikembangkan seperti renang, dayung, polo air , arung jeram bahkan lomba lomba periran yang sifatnya hiburan seperti memancing, lomba perahu tradisional dan kegiatan kegiatan lain yang berhubungan dengan potensi wisata bahari

Medan sebagai salah satu daerah yang paling maju di Propinsi Sumatera Utara juga mempunyai potensi perairan yang cukup baik. Dengan berbatasan langsung di sebelah utaranya Selat Malaka, Medan mempunyai potensi olahraga air untuk dikembangkan khususnya olahraga dayung.  Disana juga terdapat Pelabuhan Belawan dan Pangkalan Utama I TNI AL yang merupakan urat nadi dari perekonomian Medan  dan Sumatera Utara. Lalu bagaimana kondisi Olahraga Dayung di Sumatera Utara, khususnya Medan ?

Senin, tanggal 28 November 2022, saya diajak oleh rombongan Pengurus Olahraga Dayung Sumatera Utara (PODSI) Sumut untuk jalan jalan dan meninjau Pusat Latihan Olahraga Dayung Kota Medan. Dengan dipandu oleh Bapak Wendri, ST, M.Ikom , Wakil Ketua Umum PODSI Sumut saya diajak melihat Pusat Latihan Olahraga Dayung yang berada di LANTAMAL (Pangkalan Utama TNI AL )  I  di Belawan. Pak Wendri, yang profesi sebenarnya adalah ASN Guru di SMPN 23 Medan ini menyampaikan bahwa Medan adalah salah satu pemasok atlet Dayung terbanyak untuk Sumatera Utara. Pak Wendri juga menjelaskan bahwa  kalau kita kembali ke belakang (tahun tahun lalu) sejarahnya banyak atlet atlet Dayung dari Belawan ini yang sudah mengukir prestasi sampai ke Tingkat Internasional mewakili Indonesia. Selanjutnya, saya juga diajak untuk bertemu dengan Ketua PODSI Medan, yang ternyata adalah seorang Marinir yang berpangkat Kolonel, yaitu Kolonel Marinir Maslan Tumanggor, seorang Perwira Menengah di LANTAMAL yang masih menyisihkan waktunya untuk mengurusi Olahraga Dayung di Kota Medan. Dialah, Kolonel Maslan Tumanggor, SH, M.Ikom yang sehari hari menjabat sebagai ASPOTMAR Lantamal I Belawan.

koleksi pribadi
koleksi pribadi

Dalam perbincangan dengan saya, Bang Maslan  (panggilan akrab saya kepada beliau) menyampaikan bahwa Medan, khususnya Belawan adalah pemasok atlet Dayung bagi Sumatera Utara. Bahkan di tahun tahun lalu, atlet Dayung dari Belawan banyak memperkuat Team Dayung Nasional sampai level Dunia. Tetapi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini olahraga Dayung di Medan, umumnya Sumut tidak bisa bicara banyak. Menurut Bang Maslan, saat ini yang mendesak untuk ditangani adalah ketersediaan sarana dan prasarana  latihan khusunya perahu. Saat ini PODSI Medan hanya memiliki 3 perahu, yaitu Perahu Kayak 1 Unit, Kano 1 Unit dan Dragon 1 unit. Ini sangat kurang jika dibandingkan dengan antusias anak anak muda di Belawan yang ingin menjadi atlet dayung.  Saat ini PODSI Medan juga mempunyai 8 Atlet Dayung yang dibina di Pelatda Sumut untuk persiapan PON ACEH-SUMUT sebanyak 4 orang. PODSI Medan sendiri juga mempunyai Pelatda yang sekarang membina 8 orang atlet Dayung . Dalam waktu dekat, Desember 2022 PODSI Medan juga akan mengirimkan 5 orang atlet dayungnya ke KEJURNAS Dayung di Cipulir Tangerang. 

Rahmansayah Sibarani, SH selaku Ketua Umum PODSI SUMUT, melalui Wakil Ketua Umumnya, Bapak Wendri ST, M.Ikom menambahkan bahwa Olahraga Dayung di Sumatera Utara sangat berpotensi besar untuk menyumbangkan medali di PON Aceh -SUMUT. Apalagi, dalam sejarahnya atlet atlet Dayung Kota Medan, khususnya atlet atlet yang dilahirkan dari daerah Belawan mempunya nilai plus dalan segi fisik dan tehnik. Menurut Pak Wendri, ini karena mereka rata rata memang terbiasa dengan kehidupan laut.  Olahraga  Dayung jika ingin kembali menorehkan prestasi butuh perhatian dari pemerintah. " Apalagi Dayung adalah salahsatu Olahraga yang masuk dalam Program DEBON (Design Besar Olahraga Masional) yang dicanangkan Pemerintah Pusat. Seharusnya di Medan sudah harus punya PPLPD  ( Pusat Pembinaan dan Pelatihan ) Daerah khususnya untuk menyahuti Program DEBON itu". tambah Pak Wendri, Wakil Ketua Umum PODSI SUMUT dan juga salah satu Guru Penggerak di Kota Medan.

Dari perbincangan saya dengan mereka, saya menyimpulkan bahwa masih ada  orang orang yang peduli olahraga dayung, terlepas dari apapun profesinya. Tentunya ini harus menjadi catatan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Medan yang  dulu pernah melahirkan atlet atlet dayung hebat sampai kancah Internasional. Saatnya Pemerintah Kota Medan menjemput bola untuk mengajak, memikirkan dan berbuat untuk Olahraga Dayung . Tentunya dengan konsep Kolaborasi antara Pemerintah Kota Medan, KONI Kota Medan, PODSI Medan dan Klub klub Dayung yang ada di Kota Medan.

Terakhir, sebagai orang yang menggemari Olahraga Dayung ingin mengucapkan terimakasih kepada Bang Rahmansyah Sibarani, SH selaku Ketua Umum PODSI SUMUT,  Pak Wendri, ST,M.Ikom,  dan Bang Maslan Tumanggor yang telah bersedia mengurusi Olahraga Dayung ini. Semoga kehadiran kalian di Olahraga Dayung menjadi Pemantik Prestasi Olahraga Dayung di Sumatera Utara, khususnya Medan. Salam Olahraga!!

By : #WongNdeso

koleksi PB PODSI
koleksi PB PODSI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun