Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Citayam Fashion Week dan Perlawanan Anak Muda Marginal

26 Juli 2022   18:29 Diperbarui: 26 Juli 2022   18:42 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serbuan anak muda dari citayam dan daerah lainnya melenggak lenggok di Dukuh Atas Jakarta untuk mencari tempat nongkrong justru ' mendiktekan ' gaya hirup urban ala mereka. 

Dengan sebutan citayam fashionweek. kegiatan ini menyeruak menarik perhatian, khususnya dunia fashion.

Sebetulnya fenomena ini, bisa dimaklumi apalagi kalau kita kaji dari Ilmu Sosial. Di dalam ilmu sosial terdapat Kajian Teori Konflik yang dipopulerkan oleh Karl Marx.  

Dalam Teori Konflik Karl Marx menyatakan bahwa ' perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan tetapi terjadi akibat konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi sebelumnya'

Marx mengajukan konsep dasar tentang masyarakat kelas dan perjuangannya. Pertama  kelas pemilik modal atau borjuis (orang orang kaya)dan kelas pekerja miskin atau proletar (buruh) . Kedua kelas tersebut berada dalam struktur sosial hierarkis di mana kaum kaya pemilik modal melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam hal produksi. 

Dalam hal ini, anak muda citayam yang merasa terpinggirkan merasa diiming iming dan dan dipameri (ditontonkan) gaya hidup anak anak muda borjuis yang fashi0nable, modis, keren dengan berbagai merk branded yang nota bene memancing impuls ingin memiliki atau ingin diakui . 

Media sosial sebagai trend masa kini. ikut menyemarakkan tontonan tontonan gaya hidup yang sangat jauh bisa adijangkau oleh anak muda yang termarginalkan. 

Mengutip penjelasan Novri Susan dalam buku ' Sosiologi Konflik: Teori teori dan Analisi  (2009,halm 22) pertentangan kelas menurut Marx dipicu oleh perbedaan akses terhadap sumber kekuasaan yakni modal, Dalam masyarakat kapitalis, hal ini menciptakan dua kelas yang saling bertentangan. 

Dalam fenomena citayam fashion week, anak muda yang termarginalkan melakukan perlawan tidak dengan cara frontal, keras dan sporadis. 

Tetapi mereka melakukan perlawanan dengan cerdas, yaitu 'kreativitas perilaku' (creative behaviuor) yaitu dengan melakukan lenggak lenggok memanfaatkan baju/kostum bekas, murah, tidak harus di catwalk dan tempat mewah. 

Dengan kostum yang serba sederhana secara harga dan di jalanan  panggungkan, mereka sudah memenuhi ambisinya untuk masuk di dunia fashion yang nota bene dunia mahal dan penuh gemerlap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun