Mohon tunggu...
Masduki Duryat
Masduki Duryat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang praktisi pendidikan, berkepribadian menarik, terbuka dan berwawasan ke depan. Pendidikan menjadi concern saya, di samping tentang keagamaan dan politik kebijakan--khususnya di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dimensi Cinta Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW (Refleksi Peringatan Maulid Nabi)

9 Oktober 2022   06:29 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:33 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

DIMENSI CINTA; KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

(Refleksi Peringatan Maulid Nabi)

 Oleh: 

Masduki Duryat*)

 Islamophobia telah secara tidak langsung dibangkitkan kembali oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu, sebagaimana disampaikan Muhyiddin Junaidi, wakil Ketua MUI. Sebelumnya Macron---pada kasus kartun tentang Nabi Muhammad---menyatakan ia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi. Selama beberapa hari terakhir, Prancis telah menyaksikan pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di fasad beberapa bangunan di negara itu.

Selain kartun provokatif, yang terjadi di Prancis, Presiden Macron menggambarkan Islam sebagai agama yang sedang dalam krisis. Dia juga mengumumkan rencana mendorong undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya 'separatisme Islam' di Prancis.

Kontan, sikap Macron ini tidak hanya mendapat reaksi dari kalangan ummat Islam tetapi juga datang dari sejumlah umat Kristiani di Arab. Mereka menilai Macron menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Macron langsung dikutuk atas pernyataannya itu. Bahkan negara Timur Tengah menyerukan boikot produk Prancis sebagai bentuk protes.

Ghada Owais, presenter Al-Jazeera yang beragama Kristen mengatakan, "Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk mengeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam." Ayman Dababneh mengatakan, "Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania.

Michael Ayoub berkata di Twitter: "Saya benar-benar membenci orang [yang] menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya. Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan, dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran al-Kitab."

Sejatinya dengan meminjam kata-kata Gus Dur, apa yang dilakukan mereka tidak akan menurunkan kemuliaan akhlaq Nabi Muhammad SAW. Tetapi dengan bahasa yang berbeda---walau maknanya debatable---Buya Hamka pernah mengatakan; "Jika diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kafan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun