Mohon tunggu...
Masduki Duryat
Masduki Duryat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang praktisi pendidikan, berkepribadian menarik, terbuka dan berwawasan ke depan. Pendidikan menjadi concern saya, di samping tentang keagamaan dan politik kebijakan--khususnya di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cadar, Celana Cingkrang dan Gerakan Radikal

25 September 2022   18:06 Diperbarui: 25 September 2022   18:07 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cadar, Celana Cingkrang dan Gerakan Radikal

 Oleh: Masduki Duryat*)

Diskursus tentang cadar, celana cingkarang dan gerakan radikalis ini menarik untuk dibahas. Apakah ketiganya memiliki korelasi atau ini sebuah fenomena pemahaman yang tidak komprehensif tentang ajaran agama?

Semakin menarik ketika dalam konstelasi politik nasional dikorelasikan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi jilid II terutama pada upaya deradikalisasi terhadap pemahaman keagamaan yang menjadi wilayah kerja Kementerian Agama. Bahkan kebijakan pemerintah melalui Menteri Agama yang oleh sebagian orang dinilai kontroversial menyangkut larangan bercadar bagi ASN.

Cadar, Celana Cingkrang dan Radikalisme

Menteri agama---Ketika itu Jendral Fachrul Razi---mengeluarkan pernyataan tentang radikalisme, cadar dan celana cingkrang. Sampai-sampai Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mewanti-wanti Menteri Agama untuk berhati-hati dalam menangani radikalisme. Bahkan Mardani mengingatkan jangan sampai penanganan kelompok radikal dengan pendekatan cara keamanan dan atau pendekatan tempur.

Tentu yang menarik adalah diskursus tentang cadar, celana cingkrang dan radikalisme. Diskursus ini memang sudah lama terjadi---terutama menyangkut pemahaman pada cadar dan celana cingkrang---menjadi wilayah agama atau budaya yang kemudian menjadi indikator ciri keradikalan seseorang---walaupun perlu penelitian lanjutan apakah ada korelasi antara cadar dan celana cingkrang dengan radikalisme?

Pertama, tentang cadar. Cadar adalah kain penutup kepala atau muka (bagi perempuan). Niqab adalah terma syar'i untuk cadar yakni sejenis kain yang digunakan untuk menutupi wajah. Niqab dikenakan oleh sebagian muslimah sebagai kesatuan dengan jilbab (hijab).

Pada perspektif Islam menurut TGB Zainul Majdi sejauh yang ia baca dan ketahui, tidak ada dalam al-Quran dan hadits yang shahih terkait dengan kewajiban cadar. Menurutnya yang ada adalah wajah dan telapak tangan itu bukanlah aurat bagi perempuan. Nabi pernah mengatakan kepada sayyidah Asma' binti Abu Bakar, melalui sayyidah Aisyah; "Apabila seorang perempuan telah masuk masa akil baligh maka tidak boleh terlihat kecuali wajah dan telapak tangan".

TGB mengajak merenungkan ketika shalat, shalat merupakan saat yang ideal dan sempurna dalam menutup aurat. Tapi di saat sahalat itu wajah tidak ditutup, artinya wajah bukanlah aurat. Memang ada yang mendalilkan dikhawatirkan ada fitnah, maka shalatpun wajib. Tapi inikan "kalau-kalau" dan "kalau-kalau" bukanlah pokok hukum.

Ini pula yang disampaikan oleh mazhab Hanafi misalnya, bahwa wajah perempuan bukanlah aurat namun memakai cadar hukumnya sunnah dan menjadi wajib, jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun