Sebagai orang tua, pasti kita sering melihat anak-anak memiliki impian dan harapan yang begitu tinggi.
Kadang, harapan mereka itu terasa begitu indah dan membuat hati kita ikut berbunga-bunga.
Namun, di sisi lain, tidak jarang juga kita mendapati ekspektasi anak-anak yang terasa kurang realistis.
Misalnya, mereka ingin bisa terbang seperti superhero, atau berharap bisa mendapatkan semua mainan yang mereka lihat di iklan.
Sebagai orang dewasa, kita tahu bahwa tidak semua harapan itu bisa terwujud.
Sayangnya, anak-anak belum memiliki pemahaman yang sama.
Ketika ekspektasi yang tidak realistis itu tidak terpenuhi, mereka bisa merasa sangat kecewa, sedih, bahkan marah.
Jika dibiarkan terus menerus, hal ini bisa berdampak buruk pada perkembangan emosional dan mental anak.
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak bagaimana cara menghadapi ekspektasi yang tidak realistis.
Lalu, bagaimana caranya?