Ajarkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru merupakan bagian dari proses belajar.
Berikan contoh-contoh nyata tentang orang-orang sukses yang pernah gagal sebelumnya, namun berhasil bangkit dan melanjutkan perjuangannya.
Misalnya, ceritakan kisah tentang Thomas Edison yang mencoba ribuan kali untuk menemukan bola lampu yang sempurna atau Steve Jobs yang pernah dipecat dari perusahaan yang dia dirikan, tetapi tetap berhasil menciptakan Apple yang luar biasa.
Dengan menanamkan pemahaman bahwa kegagalan adalah sesuatu yang alami dan bagian dari perjalanan menuju kesuksesan, anak-anak akan lebih berani untuk mencoba dan mengambil risiko.
Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar.
Ajarkan mereka untuk menganalisis apa yang salah dan bagaimana cara memperbaikinya di masa depan.
Dengan cara ini, mereka akan lebih siap menghadapi ketidakpastian yang datang dengan mengambil risiko, dan mereka tidak akan takut gagal.
2. Berikan Ruang untuk Mencoba dan Bereksperimen
Anak-anak yang belajar mengambil risiko dalam bisnis sering kali melakukannya melalui eksperimen.
Untuk itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memberikan mereka ruang untuk mencoba berbagai hal dan bereksperimen.
Mungkin anak tertarik untuk memulai usaha kecil-kecilan, seperti berjualan makanan ringan atau membuat kerajinan tangan untuk dijual.