Mohon tunggu...
Nurmansyah Amirudin
Nurmansyah Amirudin Mohon Tunggu... Administrasi - Tidak sedang merasa baik-baik saja

Jika untuk bergerak saja saya tidak mampu bukan berarti ide-ide gila di kepala saya mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tunggu Sebentar

25 Januari 2020   18:29 Diperbarui: 25 Januari 2020   18:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita terbenam pada senja yang terluka.

Bisu sebab masing-masing lidah kita terasa kelu.

Kau dan aku saling mencuat asa.

Ingin rasanya mengulang percakapan lucu itu.

Namun kata terjebak di kerongkongan,

berontak dan tidak beraturan.

Hati retak, lalu pecah berserakan.

Aku tidak bisa terus-menerus membersihkan.

Hujan enggan seketika reda,

di luar angin masih kencang menerpa.

Di rumah ada kue pengisi perut kosongmu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun