Mohon tunggu...
Moh Khozah
Moh Khozah Mohon Tunggu... Penulis - Dai Bilqolam

Alumni Mahasiswa BKPI IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

BK Karir | Lapangan Pekerjaan Luas, Pengangguran Terus Meningkat

21 April 2019   18:44 Diperbarui: 21 April 2019   18:50 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seiring berjalannya waktu dan bengantinya tahun tingkat pengangguran dari kalangan pendidikan terus bertambah mulai dari lulusan SMA bahkan perguruan tinggi. Persoalan seperti ini terus menjadi perbincangan publik dan menjadi perhatian semua orang sehingga pada akhirnya menyalahkan pemerintah yang tidak menyediakan lapangan pekerjaan bahkan menjadi ancaman terhadap pendidikan. Ancaman yang sering muncul terhadap pendidikan yaitu mereka memberikan penjelasan bahwa pendidikan tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan sehingga pada akhirnya mereka yang awalnya memilih melanjutkan ke perguruan tinggi berubah memilih menjadi pengangguran saja.


Meningkatnya pengangguran ini akan berdampak terhadap keamanan masyarakat umum, ketenraman masayarakat dan ketentraman pengemudi. Dalam buku bimbingan karir karya Dr. Hrtono, M.Si. dijelaskan bahwa, pengangguran berpotensi menimbulkan kerawanan sosial dan berbagai gejolak sosial seperti kriminalitas, premanisme, tindakan kekerasan, dan disparitas sosial yang dapat menyebabkan terjadinya konflik ras, suku, dan agama serta masalah politik dan kemiskinan (Sinuraya Daulat, 2004; Hendrizal SIP, 2004).


Oleh karena itu perlunya adanya bimbingan karir di sekolah untuk menunjang para peserta didik dalam mempersiapkan mereka terjun ke masyarakat luas. Bimbingan karier ini sangat penting sekali untuk memberikan akses para peserta didik dalam mempersiapkan masa depannya.


Bukankah di Indonesia sendiri lapangan pekrjaan sudah luas apalagi dengan berkembangnya media digital yang memberikan akses kemudahan dalam berbagai informasi terkait pekerjaan pribadi, keterampilan diri, bahkan lowongan pekerjaan baik pekerjaan tersebut bersifat online atapun ofline.


Di sini para guru ataupun konselor tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan layanan bimbingan karir terhadap peserta didik di sekolah. Walaupun layanan bimbingan karir tersebut hanya sebatas informasi saja, tentu ini memberikan keringanan kepada para peserta didik.


Apabila layanan bimbingan karier ini sudah menjadi kewajiban di sekolah dan menjadi program wajib kepada siswa-siswi baik mereka yang sedang duduk di kelas 1 SMA ataupun kelas akhir, maka bersiap-siaplah lembaga pendidikan tersebut menpunyai alumni yang mempunyai potensi yang luar biasa dan dapat mengharumkan nama baik sekolah.


Pemahaman karier sendiri seperti yang ditulis oleh Dr. Hartono dalam buku bimbingan karir, pemamahaman karir siswa/konseli adalah derajat penguasaan siswa/konseli tentang dunia karier yang ditandai dengan pengenalan mendalam mereka tentang berbagai informasi karir. Menurut Stoss  dan Paris (1999) apa yang diingingkan, apa yang dimilki dan apa yang dilakukan individu dalam karier merupakan tiga hal yang saling berkaitan.


Jika para siswa sudah mendapatkan informasi terkait karier masa depannya maka tingkat pengangguran akan berkurang seiring berjalnnya waktu, apabila hal ini terabaikan maka pengangguran akan terus meningkat. Saya sangat setuju dengan pendapat pak Sandiga Uno pada debat capres ke tiga yang membahas terkait pendidikan iya  berjanaji jika terpilih akan memberlakukan keteranpilan di sekolah agar ketika mereka lulus mampunyai keterampilan yang dimiliki sehingga mereka tidak menjadi pengangguran.


Selain memberikan layanan bimbingan karier maka di sini konselor harus aktif berkordianasi dengan guru mata pelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikannya yang nantinya akan mendukung terhadap keterampilan-keterampilan yang dilakukan oleh konselor pada pelaksanaan bimbingan karier.


Karena saat ini masuk pada era digital tentunya para konselor memberikan layanan bimbingan karier berbasis digital. Apalagi siswa-siswi sekarang kebanyakan waktunya digunakan untuk bermain-main di media sosial. Jika demikian maka layanan bimbingan karier untuk memberikan informasi karier terkait bagaimana cara menggunakan media sosial yang menghasilkan income yang menguntungkan, seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa-mahasiswi masa kini yang aktif berjualan di media sosial. Mereka itu mampu menghasilkan income yang cukup memuaskan. Tidak hanya di media sosial pekerjaan yang besifat digital seperti Bukalapak di mana buka lapak memberikan harga yang murah, apabila seseorang pintar menggunakan bukalapak dengan baik maka keuntungannya sangat menjanjikan. Apabila mau berusah pulsa maka jadilah agen dari paytren ataupun kioser.com. nah di sini para konselor harus mengetahui layanan apa yang dapat membantu kepada peserta didik.


Pada intinya di sini para pesrta didik jangan hanya mengejar ijzah tapi juga ilmu pengetahuan yang dapat mendukung terhadap masa depannya. Jika mahasiswa maka tingkatkan juga kualitas keilmuannya agar ketika menjadi sarjana nanti mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan ilmu yang dimiliki. Karena kuliah bukan jaminan masa depan akan tetapi proses menuju masa depan yang lebih baik. Jika ketika kuliah hanya biasa-biasa saja tanpa melakukan proses maka tunggu saja setelah meraih gelar sarjana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun