Mohon tunggu...
Fajar Arvin
Fajar Arvin Mohon Tunggu... Lainnya - kang ngayal

selalu ada kisah untuk setiap hujan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah, dan Islam

25 Juli 2021   21:47 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:30 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.(KH.Ahmad Dahlan)"

Biografi KH.Ahmad dahlan 

Muhammad Darwis atau nama kecil Ahmad dahlan, lahir di Kauman Yogyakarta pada tahun 1868, Darwis kecil terlahir dalam keluarga islami dan dalam lingkungan keraton Yogyakarta, Ayahnya adalah seorang Khatib di masjid jami' Kesultanan Yogyakarta bernama KH.Abu bakar bin Kyai Sulaiman ,  ibunya putri H.Ibrahim seorang yang menjabat sebagai penghulu di Kesultanan Yogyakarta ,sejak kecil Muhammad Darwis telah diajarkan dengan pelajaran agama oleh orang tuanya sendiri,pada tahun 1883 Ia pergi haji untuk pertama kalinya dan dilanjutnya tinggal dan belajar selama 5 tahun di Mekkah, di Kota Mekkah inilah Muhammad Darwis belajar berbagai ilmu seperti ilmu Alquran,Tafsir, Fiqih,Tasawuf dan juga ilmu Falaq , guru Muhammad Darwis yang terkenal dan juga guru dari KH.Hasyim Asy'ari adalah Syekh Ahmad Khotib Al-Minangkabawi seorang ulama besar dari minangkabau dan juga sebagai mufti Mazhab Syafi'i di Mekkah,di Mekkah juga lah Muhammad Darwis mempelajari karya-karya Muhammad Abduh seorang tokoh pembaharu islam asal mesir

Pada tahun 1888 Muhammad Darwis pulang ke Yogyakarta dan mengganti namanya jadi Ahmad Dahlan, di Yogyakarta Ahmad Dahlan diangkat sebagai Khatib di masjid jami' Kesultanan Yogyakarta, pada tahun 1902 Ahmad Dahlan berangkat pergi haji untuk kedua kalinya,haji keduanya inilah yang membawa perubahan besar,Ahmad Dahlan bertemu dengan Syekh Muhammad Rashid Ridha ,Ahmad Dahlan berdiskusi masalah yang dihadapi umat islam pada masa itu ,Ahmad Dahlan memang dikenal sebagai pembaca majalah-majalah Al-Urwatul wusqa dan karangan-karangan tentang pembaharuan islam lainnya,sepulangnya dari Mekkah Ahmad Dahlan menikah dengan putri penghulu KH.Fadhil yaitu Siti Walidah,dan setelah kepulangannya ini banyak yang memanggilnya dengan sebutan Kyai,pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan KH.Ahmad Dahlan di Timur Tengah dicoba ditanamkan di Indonesia , Penolakan terhadap Taklid atau meniru sesuatu tanpa mengetahui dasar    

Kondisi umat islam & Peran Muhammadiyah

Pada Abad ke-18 kondisi umat islam di Indonesia jatuh kedalam kondisi yang sangat memperhatinkan , dalam bidang keagamaan umat islam sudah tidak lagi berpegang terhadap ajaran islam yang murni, ditambah lagi dengan tertutupnya pintu ijtihad untuk menentukan arah atau langkah-langkah menentukan sesuatu hal baru dibidang keagamaan maupun sosial ,umat islam terjebak ajaran islam yang telah melenceng terus diturunkan secara turun-temurun dan telah dianggap suatu hal yang tidak dapat diubah ,umat islam semakin tenggelam kedalam keterpurukan,dalam bidang pendidikan juga pemerintah kolonial bersifat sangat diskriminatif terhadap warna kulit dan kedudukan , hanya dari kalangan Priyayi pribumi saja yang dapat mendapatkan kesempatan pendidikan , itu pun dengan tujuan bukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melainkan hanya untuk agar kelak mereka menjadi tenaga-tenaga yang nantinya dapat dipekerjakan di kedinasan pemerintahan Hindia Belanda , semakin jauhnya umat islam dari ajaran islam yang murni juga berpengaruh pada kehidupan di bidang sosial , menyebarkan pemahaman tarekat dan ilmu tasawuf yang melenceng membuat kehidupan umat islam menjadi zuhud dan membenci kehidupan duniawi, umat islam meninggalkan masalah-masalah duniawi seperti politik dan hanya menghabiskan waktu dengan terus-menerus beribadah

KH.Ahmad dahlan yang melihat keterpurukan umat islam yang terus-menerus merumuskan bahwa penyebabnya adalah kebodohan,kemelaratan dan penyakit lahir dan batin,KH,Ahmad Dahlan memulai memperbaiki umat dengan cara mendidik muridnya yang ada disekitar Kauman , menekankan kepada mereka tentang ajaran Tauhid yang murni,KH.Ahmad Dahlan juga mengisi ceramah-ceramah disekolah umum, akhirnya dengan penghayatan kepada surat Al-Imran ayat 104 dan karena faktor eksternal berupa ketidak murninya amalan islam dari Al-Quran dan Sunah yang terjadi di masyarakat,lembaga pendidikan islam yang dirasa kurang,pengaruh pembaharuan islam,menentang misi misionaris kristen dalam usaha kristenisasi,pada tanggal 18 November 1912 didirikanlah organisasi muhammadiyah,Muhammadiyah mencurahkan kegiatannya dibidang kemasyarakat, sosial dan pendidikan, dibidang  kemasyarakat Muhammadiyah membentuk majelis Tarjih(1927)yang bertugas untuk menentukan fatwa-fatwa tentang urusan umat dengan berdasarkan contoh yang diberikan Rasulullah SAW,contohnya adalah Muhammadiyah berupaya menspronsori perbaikan arah kiblat,yang juga pernah dilakukan KH.Ahmad Dahlan sewaktu belum mendirikan Muhammadiyah , dibidang sosial Muhammadiyah membuat pembaharuan yaitu dengan mendirikan Pertolongan Kesengsaraan Umum(PKU) pada tahun 1923,dua balai kesehatan di Yogyakarta dan Surabaya,Panti Asuhan,sebuah rumah miskin,dibidang pendidikan Muhammadiyah sangat berperan dalam memajukan peradaban bangsa,model pendidikan Muhammadiyah menggabungkan model pendidikan Belanda dan model pendidikan pesantren,diharapkan model pendidikan seperti itu mampu menghasilkan ulama yang intelektual,jadi bukan hanya menguasai ilmu saintek tetapi juga ilmu agama,Muhammadiyah sebagai persyarikatan dengan visi misi yang jelas dan terarah menjadikan persyarikatan ini berkembang dengan pesat,pada tahun 1938 anggota Muhammadiyah berjumlah 250.000 orang ,dan telah mengelola 834 masjid dan langgar,31 perpustakaan,1774 sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Rohmawati,1994."Kyai Haji Ahmad Dahlan Dan Peranannya Dalam Pembaharuan Islam Di Indonesia".skripsi.Surabaya:IAIN Sunan Ampel

Agus Miswanto,M Zuhron Arofi ; "Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan" ;Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang ; Magelang ;2012

M.C.Ricklefs ; "Sejarah Indonesia Modern" ; Gajah Mada University press ; Yogyakarta ;1991

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun