Maka dari itu partisipasi aktif santri dalam berliterasi mulai dari pembiasaan membaca, baik membaca bacaan agama atau umum sebagai bentuk ta'dzim terhadap pengasuh (Baca: Kiai) sangat dibutuhkan.
Kemudian pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan juga sangat dituntut peran aktifnya dalam memberikan fasilitas santri, memberikan kenyamanan pada santri dalam menuntut ilmu, serta meningkatkan karakter positif santri baik saat di pesantren ataupun sudah lulus.Â
Dengan harapan santri bisa menjadi agen literasi dan agen yang militan dalam menanamkan budi pekerti, karakter dan moral masyarakat.
Dan tentunya tokoh kyai sebagai panutan santri, sangat ditunggu doa dan restu serta fatwanya bagi santri khususnya untuk lebih meningkatkan kegiatan literasi santri. Sehingga santri bisa lebih termotivasi dan lebih terberkahi untuk selalu berkarya dan lebih produktif untuk menjadi santri cendekia.
Akhirnya mari bersama-sama, kita wujudkan Gerakan Satu Santri Satu Buku sebagai salah satu pengabdian pondok pesantren terhadap umat dan juga sebagai salah satu media pesantren untuk menumbuhkan jiwa intelektual santri via literasi.
Mensukseskan gerakan penumbuhan budi pekerti dan penanaman karakter positif bangsa dalam bingkai Gerakan Nasional Revolusi mental (GNRM), serta sebagai media dakwah santri Indonesia yang lebih hebat, bersatu dan berkarakter.
Amin. Semoga ...