Mohon tunggu...
Mas Top
Mas Top Mohon Tunggu... Petani - Mari mendongeng

Hidup berasama alam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak-anak Zaman Modern

25 Desember 2019   23:45 Diperbarui: 26 Desember 2019   00:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak saya berusia hampir 6 tahun. Dia lelaki sama seperti saya. Begitu pula dengan perawakannya yang kecil, lebih mirip saya dari pada Ibunya. Cara bicaranya lain lagi, ia tak meniru saya yang lebih banyak diam. Mungkin akan ada kemiripan-kemiripan lainnya yang belum bisa saya nilai saat ini. Dan sebagai orang tua tentu saja berharap bahwa kejelekannya tak akan pernah ditiru anaknya. Bahkan akan selalu berdoa, bahwa kebaikannya akan melebihi orang tuanya.

Dalam hal kemiripan sifat maupun kondisi fisik ini memang tak akan terbantahkan. Ilmu pengetahuan telah memiliki banyak bukti. Meskipun saya tak bisa bercerita soal itu, namun kemiripan sifat maupun kondisi fisik antara orang tua dan anaknya merupakan sesuatu yang sangat wajar. Dan akan menjadi tidak wajar ketika tidak ada kemiripan sama sekali.

Meskipun kehidupan masih dalam lingkup lingkungan yang sama, pengalaman kami dalam menjalani dunia kanak-kanak tentu saja berbeda jauh. Saya yang lahir di tahun 1989, memiliki pengalaman lain yang berbeda dengan anak saya yang baru lahir enam tahun yang lalu. Pengalaman masa kecil saya tidak dialami lagi oleh anak saya ini. Kemajuan zaman telah membedakan pengalaman anak saya dan saya.

Sebagai contoh kecil adalah mainan sehari-hari. Saya mengenal handphone ketika berumur 16/17 tahun. Sedangkan anak saya semenjak umur tiga atau empat tahun sudah memainkannya. Belum lagi dengan mainan yang lainnya. Saya tak pernah memiliki mainan ketika kecil, bahkan hanya mobil-mobilan kecil. 

Selain karena daya beli waktu itu yang kurang, penjualnya pun masih sangat jarang. Sedangkan anak saya telah mengoleksi berbagai mainan semacam itu. Bahkan mainan-mainan yang tak pernah terpikirkan pada zaman saya dulu.

Perbedaan semacam itu tentunya tidak hanya dialami anak saya. Anak-anak yang lain sepertinya mengalami hal yang sama. Saat ini mereka melewati masa kecil dengan permainan yang sesuai dengan zaman ini. 

Permainan dunia modern yang bergantung pada teknologi digital. Mereka akan lebih banyak bermain dengan tablet maupun handphone dengan ratusan jenis permainan yang berbeda. Atau dengan media-media permainan lain dengan dasar teknologi dan semacamnya.

Anak-anak jaman sekarang tak banyak mengerti permainan macam apa yang dimainkan orang tuanya dulu ketika masih kecil. Maka tak heran jika anak-anak jaman sekarang yang tau permainan gobak sodor, jling-jlingan, lompat tali, atau petak umpet. Permainan macam itu bahkan tak pernah terlihat dimainkan. Bahkan mungkin tidak dikenal. Meskipun permainan semacam itu benar-benar bermanfaat untuk menjaga keakraban sesama teman.

Kejadian semacam itu memang terjadi secara alamiah. Tak bisa ditolak dan secara otomatis berjalan dengan sendirinya. Mungkin cucu saya kelak akan mengalami hal yang berbeda dengan orang tuanya. Pengalaman yang sama dengan kita sendiri yang mengalami pengalaman yang juga berbeda dengan orang tua kita. 

Memang banyak hal yang mesti kita perhatikan dalam mengawasi perubahan saat ini. Akan tetapi harus diingat juga, bahwa generasi saat ini juga memiliki jalan tersendiri untuk melewati kehidupan didunia ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun