Mohon tunggu...
Mas Pink
Mas Pink Mohon Tunggu... -

Berangan-angan jadi Jurnalis, namun garis hidup menentukan lain. Disela aktifitas yang lumayan padat, kadang ingin menulis. Bagiku, menulis adalah membagi pengetahuan dan pengalaman. Pernah dipercaya segelintir orang untuk menjadi Pimpinan Redaksi ataupun Pimpinan Umum pada majalah sekolahan, bulletin, tabloid dan majalah mahasiswa. Semoga mendapatkan manfaat dari apa yang saya ungkapkan... Terbuka terhadap pertemanan tanpa memandang SARAP (Suku, Antar Suku, Ras, Agama dan Penghasilan) :p

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ada Apa dengan Akun Ganda?

6 Desember 2010   21:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda punya akun ganda? Kenapa anda mempunyai akun ganda? Apakah hal ini salah? Apakah hal ini melanggar etika?

Beberapa hari yang lalu banyak dijumpai postingan yang mempertentangkan adanya akun ganda. Banyak tanggapan muncul baik yang pro dan kontra. Wajar memang jika hal ini menjadi sesuatu yang menjadi polemik bagi para kompasianers. Sebagian menganggapnya sebagai satu hal yang tidak jujur, tidak ksatria, namun disisi lain tidak sedikit yang mendukung adanya akun ganda ini.

Dalam menulis sebuah berita, tentunya dibutuhkan kejelasan mengenai siapa penulis berita dan darimana berita itu. Tentunya hal ini ada benarnya jika disangkut-pautkan dengan validitas berita. Disisi lain, jika kita cermati secara mendetail, justru berita berita yang menjadi headlines di media cetak, apakah pernah mencantumkan nama wartawannya? Pasti yang ditulis adalah kode-kode wartawannya saja, bahkan tak jarang kode-kode tersebut tidak ada.

Justru, kenapa ketika rubrik opini, nama penulis ditulis lengkap? Justru karena pendapat yang dicurahkan dalam tulisan merupakan murni pendapat pribadi, dimana tidak merepresentasikan media tersebut, sehingga nama wartawan / pribadi yang ber-opini ditulis lengkap. Jadi ketika para kompasianers menggugat para pemilik akun ganda dengan alasan supaya berita itu valid. Non sense menurut saya!

Setiap media punya kekhususan sendiri. Misalnya Kompas adalah harian generalis. Kompas Group pun mempunyai media yang lebih spesialis, misalnya tabloid Bola. Apakah hal itu salah? Tentunya tidak. Karena setiap spesialisasi mempunyai segmen tersendiri. Begitu pula akun ganda. Dunia pertelevisian juga mempunyai hal-hal seperti itu. Misal MNC group yang membawahi beberapa televisi swasta. Apakah lalu dengan hal ini bertentangan dengan etika? Tentunya tidak bukan?

Setelah saya membaca (kembali) dalam tata tertib kompasiana, juga tidak ada aturan main yang menyebutkan kompasianer harus mempunyai satu akun. Nah disinilah saya berfikir, kenapa anda alergi dengan akun ganda, sedangkan tulisan yang justru melanggar ketentuan aturan main dibiarkan begitu saja?

Saya pernah membaca sebuah postingan mengenai akun seorang kompasianer yang ternyata postingannya hasil plagiat, namun justru hal ini dibiarkan begitu saja tanpa tindakan apapun. Justru hal yang seperti ini yang seharusnya mendapatkan perhatian para kompasianers dan juga admin tentunya.

Banyak tulisan tulisan yang menyudutkan dan berbau SARA-pun masih bergentayangan, namun kenapa justru malah meributkan akun ganda. Lebih jauh lagi mengapa postingan-postingan yang plagiat dan berpotensi memecah belah, menghina kelompok tertentu,merendahkan bahkan meludahi orang lain justru dianggap biasa? Jangan-jangan para kompasianer ini berprinsip akun ganda “No”, Plagiat dan Tulisan Provokatif “YES!”. Selama akun ganda tidak digunakan untuk tujuan yang negatif, akan lebih baik daripada satu akun namun isinya plagiat dan menghina, merendahkan dan meludahi orang lain. Salam!

Mas PINK!

Nijmegen, Desember 2010

Gambar diunduh dari sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun