Mohon tunggu...
M. Suaizisiwa Sarumaha
M. Suaizisiwa Sarumaha Mohon Tunggu... Dosen - Berakit-rakit dahulu. Aeru tebai aetu.

Truth Hunter Founder dan Coordinator Luahawara Young Community (LYC) Founder Komunitas Bale Ndraono (KBN)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bekerja Sama Memerangi Covid-19

23 Maret 2020   18:15 Diperbarui: 23 Maret 2020   18:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Social Isolation-dokpri

Wabah vCoro19 telah merebak diberbagai Negara sebelum merebak di wilayah Indonesia. Angka korban yang terinfeksi semakin meningkat dan korban meninggal duniapun mengalami peningkatan. Kita semua turut sedih dan prihatin atas peristiwa yang menimpa bangsa kita. 

Korban dari tim medispun juga sudah menunjukkan angka yang cukup tinggi. Artinya bahwa wabah vCoro19 sangat mematikan, untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar tidak menganggap sepele.  Bahkan sebagian dari masyarakat menjadikan sebagai bahan lelucon.

Wabah vCoro19 pun dijadikan alat untuk saling menyalahkan bahkan menjadikannya alat propaganda untuk menjelekkan segala usaha dan kinerja pemerintah. Disaat dan situasi seperti inipun dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik untuk menggulingkan pemerintah. 

Sebagian lagi memanfaatkan untuk menaikkan pamornya di tengah badai vCoro19 dengan berpolitik dan pemasangan baliho seakan peduli dan berkontribusi dengan menjual merek dari lembaganya. Dan yang lebih fatal ketika telah mengusik keamanan Negara yang terlihat di media-media dengan bunyi "lengserkan Jokowi".  

Sikap ini telah membuat matahati kita buta, tidak berempati seolah sisi kemanusiawian kita tumpul hanya karena kegagalan atau ketidaktercapaian keinginan-keinginan pada era kampanye yang lalu masih belum bisa hilang. Jikalau anda tidak bisa melakukan apa-apa, setidaknya anda jangan menghina apalagi menghujat. 

Namun, tidak sedikit dari sebagian elemen masyarakat yang berempati, peduli dan berkontribusi akan nilai-nilai kemanusiaan dengan memberikan bantuan maupun turut mensosialisasikan penanggulangan vCoro19. Tuhan tidak tidur.

Melihat wabah vCoro19 dan bila dicermati bahwa pada dasarnya tidak ada yang perlu dikuatirkan, karena hampir semua informasi yang kita ketahui bahwa gejala dari virus ini adalah ketika tenggorokan kering, susah menelan, suhu tubuh meninggi, sakit kepala, lemas dan batuk-batuk. 

Bila gejala ini sudah dirasakan, maka sipenderita dapat segera ke klinik/rumah sakit/dokter untuk diberikan dan melakukan pemeriksanaan dan penanganan bila serius. 

Disamping itu, ahli virology mengemukakan bahwa ketika virus ini masih sebatas gejala di kerongkongan atau tenggorokan dengan merasakan panas, maka tidak apa-apa bila kita meminum air dan virus tersebut tertelan. Masih ada imunitas dalam tubuh yang akan melemahkan virus yang masuk dalam tubuh. 

Artinya bahwa pada dasarnya kita masih baik-baik saja untuk melakukan aktivitas. Hanya saja, permasalahan ini akan terasa berat tatkala sipenderita membiarkan dirinya seolah baik-baik saja tanpa melakukan tindakan apapun. 

Virus ini akan fatal ketika kondisi kita rentan terhadap penyakit dan ketika virus ini telah sampai di paru-paru. Disinilah kelemahan seseorang yang telah terpapar vCoro19 ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun