Mohon tunggu...
marzani anwar
marzani anwar Mohon Tunggu... -

Peneliti Utama at Balai Litbang Agama Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Untuk Yang Terhormat Ibu Lia Eden

3 Februari 2016   12:08 Diperbarui: 3 Februari 2016   12:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Urusan eden menjadi urusan negara, karena telah terjadinya penganiayaan terhadap warga , yang anggota keluarganya masuk Eden. Mereka tidak beda dengan pengkut Gafatar, meninggalkan keluarga, dan menetap di Jl. Mahoni 30 Jakpus. Selama di rumah itu, ia sibuk dengan urusan Eden, dan melupakan tanggungjawab keluarga, entah sebagai isteri, suami, atau oranag tua dari anak-anaknya. Kalo mereka coba-coba pulang untuk mengurusi tanggungjawab keluarganya, oleh pimpinan Eden diultimatum “kamu mau pilih urusan tuhan atau urusan keluarga”. Dalam pandangan Eden, setiap orang, termasuk anggota keluarganya, akan selamat hanya apabila ikut kepercayaan Eden.

Dalam konteks kenegaraan, saya melihat Eden sangat berpotensi memecahbelah keutuhan bangsa dan negara. karena tidak lagi menghormati undang-undang yang berlaku di Negara RI. Eden tak lagi mengakui eksistensi kekuasaan Negara, selama kepala negara tidak mau mempercayai kehadiran Lia Eden sebagai Ruhul Kudus.

Segala yang kami lakukan terhadap Eden selama ini berpijak pada prosedur yang diatur negara. Masalah yang menyangkut pelanggaran hukum kami laporkan kepada Polisi; masalah yang menyangkut pelanggaran perlindungan kepada anak-anak kami laporkan kepada KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), dan masalah yang berkaitan dengan penodaan Agama (Islam) kami laporkan kepada MUI. Laporan-laporaan itu kami buat karena saya tidak ingin terjadi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Maaf, ajakan Eden untuk mubahalah dengan saya, sementara saya abaikan, karena hal itu lebih pada urusan pribadi, dan tidak akan ada dampaknya pada Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun