Mohon tunggu...
Mary S
Mary S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

70% insomnia, 20% penulis lepas, 10% pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musim Panas Lail

14 November 2022   17:37 Diperbarui: 15 November 2022   04:54 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Memangnya siapa yang tidak?" benar.

"Eh, Sa. Aku masuk lagi, ya. Mau pamit duluan. Kau bagaimana?"

"Mungkin agak nanti." Aku tidak mau pulang. Aku mau disitu saja, ada Lail. Dia mengangguk sekali, paham maksudku dan masuk ke dalam lagi.

Waktu Radi pergi, seseorang duduk menggantikannya. Wanita berambut hitam legam sebahu dan raut yang terlihat lelah. Ia tidak melakukan sesuatu selain menjatuhkan pandangannya pada seberang ruangan tempat Lail ditempatkan. Tidak ada apa-apa disana selain pohon mangga yang menjulang tinggi dan ban yang dikaitkan ke tali pada pohonnya.

"Anak saya membuat surat sebelum pergi." Wanita ini ibunya Lail? "Ada namamu disana." Dia pasti menanyakan nama kami satu persatu pada wali kelas.

"Maaf, Bu. Ada sesuatu yang harus disampaikannya pada saya?"

"Hanya ucapan selamat."

Sungguh Lail. Dia benci membuat karangan bebas yang puitis. Apakah aku perlu memberikannya ucapan terima kasih karena dia sudah merepotkan dirinya sebelum pergi untuk menuliskan sesuatu untukku?

"Selamat. Ku dengar kau juara satu lagi."

Selamat. Ku dengar kau juara satu lagi. Kalimat itu sudah ku dengar darinya sejak kami bersama-sama menempuh pendidikan dari sekolah dasar.

"Kalian ini apa? Teman? Saya tidak pernah dengar namamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun