Mohon tunggu...
marya ulfah
marya ulfah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Universitas Darussalam Gontor

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stunting dan Penanganannya

29 Februari 2020   17:25 Diperbarui: 29 Februari 2020   17:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut kemenkes RI 2018, stunting merupakan Kondisis gagal  tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Menurut Basic Training Of Public Health tahun 2018, kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya.

9 dari 159 juta anak stunting di dunia ada di Indonesia. Menurut riskesdas tahun 2013 37,2% balita pendek atau mengalami stunting. Dengan ini dapat dikatakan bahwa Indonesia masih memiliki cukup banyak anak yang mengalami masalah gizi terutama pada stunting.

Terdapat beberapa penyebab masalah gizi yang dapat mengakibatkan stunting. Pembangunan ekonomi, politik, sosial budaya, kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, pendidikan, daya beli, akses pangan, akses informasi, dan akses pelayanan merupakan landasan utama yang dapat menyebabkan masalah gizi.

Dari kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, pendidikan dapat menyebabkan ketersediaan dan pola konsumsi pangan yang kurang, pola asuh pemberian ASI atau MP-ASI yang kurang maksimal, pola asuh psikososial, penyediaan MP-ASI, kebersihan dan sanitasi, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan yang tidak tercukupi. Maka dari permasalahan tersebut dapat mengakibatkan konsumsi makanan dan status infeksi, yang kemudian akan berdampak pada status gizi ibu dan anak.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Berikut beberapa penanganan stunting menurut Badan pembangunan Nasional :

  • Memberikan tablet tambah darah untuk remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil.
  • Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil Kurang Energi kronis (KEK)
  • Kelambu dan obat Malaria (Endemis)
  • Promosi Makanan Pendamping-ASI
  • Bina Keluarga Balita
  • Melaksanakan Keluarga berencana
  • Suplementasi vitamin A
  • Suplementasi multivitamin dan mineral (taburia)
  • Pemberian  Makanan Tambahan untuk balita kurus
  • Pemberian obat cacing
  • Kegiatan posyandu
  • Pendidikan anak usia dini
  • STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
  • PAMSIMAS (Program Nasional Penyediaan Air MInum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)
  • SANIMAS (Sanitasi Berbasis Mayarakat)
  • Kawasan rumah pangan lestari
  • Program keluarga harapan
  • Pencatatan sipil
  • JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi gizi 1000 hari pertama kehidupan, 1000 HPK adalah periode tumbuh kembang yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Di periode ini, otak dan tubuh bayi sedang berkembang pesat, sehingga jika terjadi masalah gizi akan berpengaruh juga pada perkembangan otak dan tubuh bayi.

SIAPA SAJAKAH YANG TERLIBAT?

Terdapat beberapa pihak yang dapat melaksanakan meliputi individu, keluarga, dan masyarakat. Kemudian yang dapat mensosialisasikan dan melaksanakan yaitu dari akademisi, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan/LSM. 

Serta pihak yang membuat kebijakan, menyediakan sarana prasarana, sekaligus mensosialisasikan dan melaksanakan dari pihak pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Maka kita sebagai generasi muda dapat memulai dengan perilaku hidup sehat diri diri kita sendiri dan mengajak lingkungan sekitar kita.

Stunting dapat memberikan dampak bagi keluarga bahkan bagi negara. Dampak bagi keluarga diantaranya adalah gagal tumbuh, gagal kembang, dan gangguan metabolisme tubuh yang berpotensi untuk terkena penyakit tidak menular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun