Mohon tunggu...
Maryama Asad
Maryama Asad Mohon Tunggu... Guru - NKRI HARGA MATI

"Sesungguhnya beratnya beban tergantung berapa lama kita mengangkatnya"

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Malaysia Lockdown, Harga Sembako di Nunukan Melejit

29 April 2020   10:45 Diperbarui: 29 April 2020   10:48 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supermarket di Nunukan : sumber dokumentasi pribadi

"Garuda di dadaku, Ringgit di perutku " ungkapan seperti itu kadang kita dengar di masyarakat yang ada di perbatasan Nunukan Indonesia  dan Tawau Sabah Malaysia.

Eitssss tunggu dulu...

Jangan langsung berfikir bahwa masyarakat di Nunukan tidak cinta produk dalam negeri ya, mereka tetap cinta dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri, hanya saja memang ada sebagian bahan pokok yang tidak bisa dihindari mau tidak mau tetap harus dikonsumsi, meski demikian bagi masyarakat Nunukan NKRI tetap harga mati.

Jika dilihat dari peta Kabupaten Nunukan merupakan satu di antara lima kabupaten/kota di Propinsi Kalimantan Utara, dengan luas wilayah sebesar 14.263,68 km2. Berdasarkan geografisnya, Kabupaten Nunukan terletak di wilayah paling Utara Kalimantan  yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia.

Karena letak geografisnya itu jadi tidak heran kalau Anda berkunjung ke Nunukan dengan mudah Anda akan menemukan produk Malaysia di pasar - pasar tradisional maupun di supermarket bahkan Anda akan menjumpai masyarakat yang melakukan transaksi dengan menggunakan dua mata uang yaitu rupiah sebagai mata uang Indonesia dan ringgit sebagai mata uang Malaysia.

Sebagai negara tetangga tentu saja kebijakan dari pemerintahan masing-masing negara memberikan dampak tersendiri tak terkecuali bagi masyarakat Nunukan sendiri. Semenjak Malaysia memberlakukan lockdown akibat wabah virus corona (covid 19) maka sebagian hargapun menjadi naik. Sebut saja contohnya gula pasir yang biasa dijual dengan harga Rp.13.000,- per bungkus sekarang sudah menjadi Rp.15.000,-sampai Rp.16.000,-. Minyak goreng yang biasa dijual dengan harga Rp.12.000,- sekarang sudah menjadi Rp.14.000,- sampai Rp.15.000,-. Adapun ukuran dalam satu bungkus sama dengan satu kilogram. 

Kenaikan harga barang-barang dari luar ini diakui oleh penjual akibat sulitnya mendapatkan pasokan karena banyak akses jalan yang ditutup serta barang tersebut sudah beberapa kali berpindah tangan. Bukan hanya gula dan minyak alat kosmetikpun yang biasanya dari Malaysia sudah sulit ditemukan. 

Ida salah seorang warga mengatakan semenjak pandemi dia kesulitan untuk mencari alat make up yang selama ini di gunakannya baik di toko langganan maupun di toko-toko lain. Meski demikian masyarakat tetap meyakini bahwa harga akan kembali normal apabila pemerintah Malaysia membuka kembali lockdown dan akses pintu jalan keluar masuk Nunukan-Tawau Malaysia dibuka kembali.

Sementara untuk bahan pokok yang lain dari dalam negeri seperti bawang merah sekarang dijual dengan harga Rp. 40.000,-/kilogram, bawang putih Rp. 38.000,-/kilogram, kacang tanah Rp.30.000,-/kilogram, tomat Rp. 15.000,-/kilogram, dan telur Rp. 52.000,-/satu piring. Meski barang tersebut ada kenaikan sedikit akan tetapi masih tetap dapat terjangkau oleh masyarakat.

Ilustrasi : sumber tribunnews.com
Ilustrasi : sumber tribunnews.com

Selama bulan suci ramadhan ini berdasarkan pantauan kami, kondisi pasar mulai ramai setiap hari sekitar pukul dua siang sampai menjelang magrib atau saat menjelang berbuka puasa, mereka yang terlihat berbelanja lebih didominasi oleh ibu-ibu dan merekapun tetap mengikuti standar protokol yang telah di tetapkan oleh pemerintah untuk tetap menggunakan masker.

Di samping itu tempat mencuci tangan dengan mudah dapat di temukan di tempat-tempat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun