Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lokakarya 5 Calon Guru Penggerak Angkatan 2

27 September 2021   14:05 Diperbarui: 27 September 2021   14:19 4536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama lokakarya 5, tiga orang pendamping praktik mendampingi kami sampai kegiatan berakhir yaitu H. Moh. Wajdi, Hj. Erni Rohanah dan Lilik Fadillah. Dengan kelihaian mereka bertiga mampu mengarahkan dan membimbing para CGP, dalam mencari dan menggali apa yang sudah dicapai dan apa yang belum dicapai dari awal mengikuti Diklat guru penggerak sampai dengan lokakarya lima.

Pada lokakarya kali ini, kegiatan diawali dengan pendamping praktik meminta kepada masing-masing Calon Guru Penggerak untuk menuangkan perasaan hati, ke dalam sebuah gambar dan menjelaskan maksud gambar yang dibuat. Berbagai macam gambar yang berhasil di buat oleh para CGP.  Gambar yang paling dominan adalah wajah dengan berbagai tambahan aksesoris layaknya emoji. Mungkin bagi para CGP, hanya bisa menggambar lingkaran atau gambar itu yang paling gampang, maklum semua peserta lokakarya tidak bisa menggambar.

Dari paparan beberapa teman terkait makna gambar yang dibuat saya bisa menyimpulkan bahwa lokakarya ini merupakan kegiatan yang ditunggu-gunggu oleh semua CGP, disamping karena akan mendapatkan angpao, alasan yang paling luar biasa adalah menghilangkan kebosanan, kejenuhan setelah sebulan berhadapan dengan tugas di LMS. Jadi lokakarya bagi kami merupakan ajang refress sekaligus ajang silaturrahmi dan tempat diskusi serta berbagi strategi dan pengalaman, terkait kemajuan sekolah, serta hal yang sudah dilakukan di sekolah masing-masing.

Pada sesi refleksi Kompetensi para CGP diminta untuk merefleksikan kompetensi apa saja yang sudah berkembang dan yang belum berkembang.

Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi diri terhadap kekurangan, kelemahan yang masih kita miliki, agar memudahkan kita untuk melakukan perbaikan ke depan dan bisa meningkatkan hal-hal yang sudah baik agar bisa dikembangkan secara lebih maksimal. Untuk itu, apa pun yang kita lakukan hendaknya direfleksikan karena  "Belajar tanpa refleksi itu adalah sia-sia, refleksi tanpa belajar adalah berbahaya."

Dari diskusi, shering pendapat dan pengalaman para teman CGP, tentang kompetensi yang sudah berkembang dan belum berkembang di sekolah masing-masing, banyak sekali hal-hal baru yang bisa kita ambil, kita adopsi agar bisa diterapkan nantinya.

Beberapa kompetensi yang sudah berkembang menurut pengakuan teman-teman CGP adalah:
Ada yang sudah mampu mendesain pembelajaran Berdeferensiasi, ada yang sudah mampu mengembangkan orang lain, dan ada juga yang sudah mampu memimpin pengembangan dan manajemen sekolah.

Salah satu strategi yang dibagi oleh Pak Dedi Yusuf dan Bu Rifatul, guru yang sama-sama bertugas di wilayah Sekotong ini menggunakan strategi "branding diri." Dimana setiap kegiatan guru penggerak yang diikuti langsung di upload di media sosial dan gruf-gruf whatshap. Terlebih-lebih kegiatan yang dilakukan di hotel. Karena ternyata dengan sesering mungkin meng-upload dan memperlihatkan kegiatan yang diikuti, membuat guru-guru yang ada di gugusnya ikut tertarik dan berminat untuk ikut seleksi calon guru penggerak.

Bukan itu saja, ternyata materi di guru penggerak ini bukan hanya bermanfaat untuk anak didik, namun juga sangat bermanfaat bagi CGP sendiri. Seperti Pak Kabiantoro yang mengisahkan bahwa sebelum mengikuti CGP, dia termasuk salah satu guru yang sulit mengendalikan diri terlebih-lebih saat marah. Namun dengan menggunakan sistem STOP yang diperoleh di modul CGP, maka dia lebih bisa mengendalikan diri dan lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai karakter dan situasi para siswa.

Menerapkan tahapan BAGJA juga merupakan salah satu unsur yang berkembang di teman-teman CGP. Dimana setelah menerapkan tahapan BAGJA para siswa lebih percaya diri, lebih mengahargai dirinya sendiri dan menghargai upaya yang dilakukan. Bagi saya pribadi tahapan BAGJA ini merupan satu terapi ampuh untuk merubah prilaku siswa yang kurang baik/ siswa nakal, menjadi siswa yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun