Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Bahasa Cinta untuk Anak Remaja (Part 3)

27 Juli 2021   15:54 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bahasa kasih ketiga adalah menyediakan waktu berkualitas.Sesibuk apa pun anda sebagai orang tua harus mampu menyempatkan diri memberikan waktu berkualitas kepada anak remaja anda sebagai bukti cinta kasih anda kepada mereka, jika anda ingin dianggap berharga oleh anak remaja anda.

Memberikan waktu berkualitas kepada anak remaja anda sama artinya anda memberikan sebagian kehidupan anda. Waktu berkualitas maksudnya anda memberikan perhatian hanya kepada anak anda tanpa diganggu oleh pekerjaan, atau orang lain. Waktu itu hanya anda khususkan untuk anak dan keluarga anda.

Yang menjadi titik perhatian waktu berkualitas adalah kebersamaan Anda dan anak remaja anda. Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat bersama dengan anak remaja anda, agar mereka merasa kebersamaan dengan anda sebagai orang tuanya benar-benar membawa kesan yang mendalam dalam diri mereka.


1. Saat anak anda mengajak anda berbicara pertahankan kontak mata anda fokus padanya. Karena ini sebagai bukti bagi mereka bahwa anda memberikan perhatian penuh padanya.


2. Anda jangan melakukan sesuatu aktifitas apa pun saat mereka berbicara dengan Anda agar Anda bisa memberikan tanggapan sesuai harapan mereka.


3. Amatilah bahasa tubuh anak remaja anda karena bahasa tubuh mereka bisa menggambarkan kondisi perasaan mereka. Terkadang ada ucapan anak anda yang tidak sesuai dengan perasaannya. Dengan memperhatikan bahasa tubuhnya kita bisa memahami bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu.
Contoh: Saya tidak marah, namun tangannya sembari menarik-narik ujung bajunya.


4. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umpan balik.
Misalnya: yang ibu/bapak tangkap dari perkataanmu adalah....apakah begitu maksudmu?


5. Jangan memgintrupsi.
Hasil riset membuktikan bahwa rata-rata individu mau mendengarkan hanya 17 detik. Tetap dengarkan mereka sampai saatnya mereka meminta pendapat anda.


6. Minta izinlah untuk mengemuka pendapat anda.
Ada orang tua menganggap bahwa "masa saya harus meminta izin untuk berbicara dengan anak remaja saya" tanya seorang bapak. Pertanyaannya adalah bukan anda berhak atau tidak berbicara dengan anak anda. Jawabannya tentu anda berhak. Tapi permasalahannya 'apakah anak anda mau mendengarkan pendapat atau saran anda'. Jadi saat mereka setuju anda memberi masukan dengan sukarela dia akan mendengar dan memperhatikan perkataan anda.

7. Sebagai orang tua anda tidak ada salahnya anda belajar bagaimana cara berbicara dengan anak remaja anda, agar apa yang kita  ucapkan disambut baik oleh mereka.
Saat berbicara dengan anak remaja anda tambahkan kata 'ayah/ibu....
Misalnya:
* Ibu pikir tadi kamu kesal sama ibu, ternyata ibu keliru, untuk itu ibu minta maaf.
* Ayah marah padamu, karena hal itu bisa mencelakanku dan membuat tubuhmu sakit.

Kalimat seperti ini akan lebih dihargai oleh anak remaja anda, daripada anda mengatakan kalimat di bawah ini:
* Mengapa kamu sering kesal sama ibu, memang apa salah ibu padamu.
* Kamu ini susah sekali dikasitahu, selalu saja ngebut. Nanti kalau jatuh tahu rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun