Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Jitu Menghadapi Anak Remaja yang Suka Melawan

17 Juli 2021   08:51 Diperbarui: 17 Juli 2021   09:03 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Remaja yang sering memberontak dan melawan merupakan hasil didikan dari orang tua sendiri. Mengapa bisa begitu? Silahkan baca penyebabnya di bawah ini.

Orang tua seringkali memperlakukan anak remaja mereka sama dengan cara memperlakukan anak tersebut saat dia masih kecil. Tetapi ini adalah kekeliruan yang sangat fatal karena seorang anak yang sudah remaja memerlukan pengakuan dari lingkungan sekitar mereka terkait kemandirian serta identitas diri.

Orang tua selalu menginginkan agar anak remajanya mengikuti apapun yang disuruh, diperintahkan dan diinginkan oleh orang tua seperti saat anak itu masih kecil. Jika orang tua tetap saja melakukan hal tersebut, maka bisa dipastikan akan menimbulkan konflik antara orang tua dan anak remajanya. Sehingga tanpa disadari hal ini akan memicu bahasa kasih berupa kata-kata penegasan  yang sudah dipupuk orang tua sejak kecil akan hancur seperti puing-puing. Untuk itu orang tua harus mengetahui strategi, agar hubungannya tetap bisa harmonis dengan anak remaja mereka tanpa ada konflik.

Kalau pun hubungan itu sudah berubah menjadi perang kata, saling maki, saling hujat antara anak dan orang tua. Kondisi ini masih bisa di rubah, asal kita sebagai orang tua mau merubah pendekatan atau strategi yang kita terapkan sesuai dengan perkembangan anak remaja kita.

Ada dua strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk merubah prilaku anak remaja mereka yang sering melawan atau memberontak.  

Pertama berikan anak remaja anda pujian dalam bentuk spesifik, bukan pujian kosong, seperti yang anda lakukan saat dia masih kecil.
Hindari memberikan pujian seperti "Bagus sekali hasil kerjamu membersihkan kamar" atau "Anak ibu pinter bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu".

Pujian diatas diperuntukkan bagi anak kecil yang belum remaja. Sedangkan untuk anak remaja anda, pujian spesifik akan lebih efektif. Contoh anda bisa mengatakan "Terima kasih sudah memasukkan baju kotormu di keranjangnya, itu membuat ibu terbantu" atau anda bisa juga mengatakan "Terima kasih sudah menyapu dedaunan di halaman, jadi enak kelihatannya", atau bisa juga mengatakan "bapak tahu timmu kalah, hari ini sangat naas, tetapi permainanmu tadi betul-betul spektakuler.

Pujian dalam bentuk spesifik seperti contoh diatas akan lebih diterima oleh anak remaja dan akan terngiang-ngiang di benak dan telinganya.

Kedua Ketika kita tidak dapat memuji hasil kerjanya yang kurang sempurna, pujilah usahanya/upayanya.
Umpamanya anak anda yang berusia 14 tahun membantu Anda memotong rumput dengan hasil yang tidak Serapi potongan anda. Saat itu jangan anda mencela hasil yang diperohnya, namun anda bisa memberikan apresiasi terhadap upaya yang dia lakukan dengan mengatakan "Keterampilanmu memotong rumput semakin baik, ayah sangat terbantu dan ayah sangat menghargainya".

Jika kalimat seperti itu yang orang tua keluarkan, dan upayanya yang dipuji, ia merasa dihargai dan akan termotivasi untuk memotong rumput lagi.

Ketiga ekspresikan kasih sayang anda secara lisan.
Sebagai bentuk rasa kasih sayang orang tua kepada putra putri anda yang remaja, maka berikan kata-kata penegasan kasih sayang secara lisan.
Pujian spesifik difokuskan pada perilaku positif remaja, sedangkan ucapan kasih sayang difokuskan pada remaja itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun