Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Durgaku di Rida-Mu (The End)

21 Mei 2020   11:01 Diperbarui: 21 Mei 2020   10:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hari ini aku dan kak Fajar berencana akan membersihkan rumah dinas yang akan kami tempati besok, sambil membawa barang-barang seperlunya dulu setelah dia pulang kantor.

Setelah mengganti pakaian dinas keki yang digunakan ke kantor. Kami langsung berangkat ke sana.

Rumah merangkap kantor dengan bentuk bangunan memanjang didominasi cat warna cream yang terdiri dari dua bagian. Sebelah timur terdiri dari tiga ruang. Ruang administrasi, ruang pemeriksaan, ruang tindakan digabung dengan ruang obat serta kamar mandi pasien yang digunakan sebagai tempat melayani pasien.

Sementara bangunan bagian barat terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang tengah dan kamar mandi dan dijadikan sebagai tempat tinggal bagi petugas Pustu.

Halaman Pustu yang ditumbuhi dengan beberapa pohon mangga dan jambu membuatnya terlihat rindang. Ditambah dengan beberapa bunga bigenvile, palm hias serta bambu hias menjadikannya terlihat asri. Ditengah halaman terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk duduk santai.

Kak Fajar membersihkan sampah dedaunan yang berserakan dihalaman, sementara aku membersihkan bagian dalam rumah yang berdebu karena bangunan ini tidak terurus selama kak Fajar mengambil cuti.

Kami duduk sebentar untuk menghilangkan rasa lelah yang mendera setelah membereskan rumah, sambil menikmati tiupan udara dari kipas angin yang berdiri di depan.
"Aduh capeknya," kalimat yang keluar dari mulut suamiku.
Kondisi badan yang berkeringat membuatku kurang nyaman, sehingga aku langsung mengambil handuk untuk mandi.
Syukur aku membawa baju sehingga langsung mengganti baju yang penuh keringat dengan baju bersih.
Sambil menunggu kak Fajar mandi, kurebahkan badanku di kasur. Karena lelah aku langsung tertidur. Saat terbangun, kulihat suamiku juga sedang tertidur pulas disampingku.

Saat keluar kamar mandi untuk mengambil air wudhu kulihat suamiku sudah duduk dipinggir sofa.
"Ayo kita sholat bareng kak!" Ajakku.
Diapun langsung wudhu dan kami melaksanakan sholat Ashar berjamaah.

Sebelum pulang, kami mampir dulu di Cave Ngangenin hanya untuk sekedar menghilangkan rasa haus.
"Es kelapa muda dua mbak," jawabku saat pramusaji menghampiri kami untuk memesan makanan.
"Pakai syruf atau gula merah mbak?" Dia balik bertanya.
"Pakai gula merah ditambah susu", jawabku lengkap.
Tidak sampai lima menit, pesanan kami datang. Dan aku langsung meneguk es yang dari tadi terbayang.

Terdengar lagu "Makin ku cinta" miliknya Krisdayanti sedang mengalun lembut mengingatkanku tentang kalimat Gina yang kemarin. Bahwa suamiku menemukan cinta sejatinya yaitu aku.

"Kak Fajar suka dengan lagu ini," tanyaku.
"Suka, memang kenapa?" Dia balik bertanya.
Lagu ini mengingatkanku tentang seseorang yang kakak sangat kenal!!!.
"Siapa?" Dia bertanya dengan nada penasaran.
"Gina." Dengan suara yang hampir tidak terdengar.
"Siapa kamu bilang." Dengan nada kaget dan tidak percaya dengan pendengarannya.
"Gina kak." Kubesarkan volume suaraku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun