Kepastian Ekonomi
Masalah yang kerap muncul adalah masalah kesejateraan atlet. Sudah banyak kasus di Indonesia, atlet hanya dihargai dalam momen-momen tertentu. Bahkan dielu-elukan sebagai pahlawan bangsa ketika menyabet emas di kompetisi internasional. Tidak hanya sampai disitu, para politisi juga seketika ikut-ikutan mempolitisasi untuk kepentingan popularitas dan pencitraan.Â
Padahal sering ditemukan sebelum kompetisi, sang atlet bisa dikatakan diabaikan oleh negara, lebih-lebih politisi. Mungkin kita bisa melihat bagaimana Lalu Muhammad Zohri, pelari yang menjuarai kejuaran lari internasional di Finlandia tahun lalu.Â
Hal yang cukup memprihatinkan adalah saat juara Muhammad Zohri  mengenakan bendera negara Polandia yang dibalik karena dianggap remeh termasuk kurangnya bahkan tidak adanya perhatian pemerintah Indonesia padanya.Â
Sayangnya, setelah kabar medali emas yang diraihnya sampai di Indonesia, para politisi seketika menemple di brand Muhammad Zohri dengan berbagai ucapan selamat, membuat gambar bersama, foto bareng dan segala cara yang cukup memuakan lainnya.
Selain itu, hal yang kadang membuat orang tidak ingin menjadi atlet professional adalah masalah jaminan kesejateraan setelah mereka pensiun atau jaminan hari tua. Bagaimanapun, banyak dari mereka memorsir waktu untuk menjadi atlet dalam mencitrakan Indonesia di panggung internasional. Skil dan passion lain kadang mereka harus tanggalkan demi menjadi atlet yang professional.Â
Sehingga setelah pensiun dari atlet, mereka kadang bingung pekerjaan apa yang dapat menopang ekonominya. Oleh karena itu, pemerintah harus menaruh perhatian pada hal tersebut. Para atlet adalah mereka yang pernah menjadi bagian yang berkonstribusi mengharumkan nama Indonesia.
Mungkin cara lain juga adalah dengan mendukung atlet untuk menguasai skill lain yang dimilikinya di luar bidang olahraga. Karena kompetisi ekonomi yang cukup sengit hari ini, terkadang sulit untuk bertahan pada satu skill saja. Kita butuh skill lain apalagi skill itu cukup marketable.Â
Bahkan bila perlu pemerintah memberikan pekerjaan khusus yang sesuai skill bagi atlet yang berprestasi, sehingga para atlet tidak was-was dengan masa depan ekonominya.
~Makassar, 10 September 2019