Mohon tunggu...
Healthy

Terapi Hemofilia, Sia-siakah?

25 November 2017   11:36 Diperbarui: 25 November 2017   12:13 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anda pasti pernah secara tidak sengaja melukai diri Anda sendiri. Entah Anda terjatuh atau tergores sesuatu. Saat benturan atau goresan tersebut menyayat kulit, segera mengalirlah cairan merah yang kita kenal dengan darah. Untunglah, setelah beberapa saat darah itu berhenti memancar keluar dan seakan - akan membeku. Namun, bagaimana kira -- kira jika darah terus memancar dan tidak berhenti? Tentu lama kelamaan akan menyebabkan kita kekurangan darah dan jika hal ini tidak segera mendapatkan penaganan yang tepat, maka dapat berakibat fatal. Padahal, ada penyakit kelainan bawaan yang membuat darah sukar membeku. Penyakit apakah itu?

Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX).

Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat. Kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang laki-laki tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua. Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia. Pada tahun 1820, untuk pertama kalinya dilakukan ulasan tentang hemofilia oleh Nasse. Pembuktian adanya kecacatan pada proses pembekuan darah pada hemofilia dilakukan oleh Wright pada tahun 1893. Namun, faktor VIII (FVIII) belum teridentifikasi hingga tahun 1937 ketika Patek dan Taylor berhasil mengisolasi faktor pembekuan dari darah, yang saat itu disebut sebagai faktor antihemofilia (AHF).

Suatu bioasai dari faktor VIII diperkenalkan pada tahun 1950. Walaupun hubungan antara FVIII dan faktor von Willbrad (vWF) telah diketahui, namun hal ini tidak disadari saat itu. Pada tahun 1953, kurangnya faktor VIII pada pasien dengan defisiensi vWF pertama kali dijelaskan. Penelitian berikutnya oleh Nilson dan kawan-kawan mengindikasikan adanya interaksi antara 2 faktor pembekuan sebelumnya.

Pada tahun 1952, penyakit christmas pertama kali dideskripsikan dan nama penyakit tersebut diambil dari nama keluarga pasien pertama yang diteliti secara menyeluruh. Penyakit ini sangat berbeda dari hemofilia karena pencampuran plasma pasien penyakit christmas dengan plasma pasien hemofilia menormalkan masa pembekuan (clotting time/CT) karena itu hemofilia A dan B kemudian dibedakan.

Pada awal tahun 1960an, kriopresipitat adalah konsentrat yang pertama kali ada untuk terapi hemofilia. Pada tahun 1970an, lyophilized intermediate-purity concentrates atau konsentrat murni liofil menengah pertama kali dibuat dari kumpulan darah donor. Sejak saat itu terapi hemofilia secara dramatis berhasil meningkatkan harapan hidup penderitanya dan dapat memfasilitasi mereka untuk pembedahan dan perawatan di rumah

Pada tahun 1980an, risiko tertular penyakit yang berasal dari konsentrat FVII pertama kali diketahui. Kebanyakan pasien dengan hemofilia berat terinfeksi oleh penyakit hepatitis B dan hepatitis C. Pada akhir tahun 1980an hampir semua pasien hemofilia berat terinfeksi hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. Teknik virisidal terbaru kemudian ditemukan dan efektif membunuh virus-virus tersebut. Standar terbaru tatalaksana hemofilia sekarang menggunakan konsentrat FVIII rekombinan sehingga dapat menghilangkan risiko tertular virus.

Lalu, apakah Hemofilia dapat disembuhkan?

Pengobatan untuk hemofilia telah dikembangkan sejak lama. Sayangnya, hingga saat ini masih belum ditemukan pengobatan yang benar -- benar bisa mengobati hemofilia sampai benar -- benar sembuh. Hanya sekedar obat -- obatan dan perlakuan yang dapat meringankan gejala penyakit tersebut. Hal ini sama dengan beberapa penyakit lain misalnya asma yang juga hingga kini tidak ditemukan obat yang dapat benar -- benar menyembuhkan tetapi hanya bisa meringankan gejala saja.

Jika nyatanya macam -- macam obat dan perlakuan masih belum bisa menyembuhkan penyakit hemofilia (dan penyakit -- penyakit lain seperti misalnya asma) secara total. Lalu, apakah berbagai macam konsumsi obat -- obatan dan berbagai macam terapi tersebut masih memiliki manfaat dan bukan merupakan suatu hal yang sia -- sia? Sebelumnya, kita harus tahu terlebih dahulu apa saja bentuk -- bentuk terapi dan perlakuan yang diterima oleh para penderita hemofilia.

Salah satu langkah dasar dan paling umum adalah replacement therapy. Prinsipnya adalah mengganti atau memasukkan faktor yang tidak diproduksi tubuh penderita. Faktor VIII untuk penderita hemofilia A dan faktor IX untuk penderita hemofilia B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun