Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Bisakah Semua Orang Menjadi Pelari Marathon?

24 Oktober 2017   19:46 Diperbarui: 24 Oktober 2017   19:52 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bentuk tubuh manusia berbeda beda. Ada yang kurus dan ada yang gemuk bahkan ada yang relatif ideal. Dalam dunia kebugaran bentuk tubuh dikenal menjadi tiga secara umum yaitu eksomorf, mesomorf dan endomorf. Orang dengan tipe tubuh eksomorf memiliki ciri-ciri kurus. Orang dengan tipe tubuh endomorf memiliki ciri-ciri berbadan gemuk. Orang dengan tipe tubuh mesomorf memiliki ciri-ciri tubuh yang relatif ideal.

Manusia memiliki bentuk tubuh seperti di atas sejak lahir. Maka tidak heran jika kita sering melihat ada orang yang kurus biasanya tetap saja kurus meskipun porsi makanya cukup banyak, ada orang yang sudah diet tapi tidak kunjung kurus sedangkan ada yang tetap ideal. Hal ini disebabkan karena bentuk tubuh manusia terpengaruh secara genetik. Ini terkait dengan massa ratio massa otot.

Namun, menurut salah satu situs web tentang kebugaran, programfitnes.com mengatakan bahwa bentuk tubuh bawaan bukanlah harga mati. Bagaimanapun bentuk tubuh atau massa otot bawaan tetap bisa dilatih. Tentu setiap jenis bentuk tubuh memiliki perhatian, porsi latihan dan asupan yang berbeda-beda.

Jika situs kebugaran menyatakan bahwa bagaimanapun bentuk tubuh atau otot seseorang secara bawaan tetap bisa dilatih, maka hal ini harusnya berlaku pula pada otot yang ada di kaki. Jika sering dilatih secara bertahap dengan pola dan perhatian yang benar, maka pastilah bisa terbentuk otot kaki yang cukup kuat. Meski demikian, mungkin hasilnya akan berbeda satu orang dengan yang lain.

Hal kedua yang perlu ditinjau adalah tinggi badan. Seperti disebutkan diatas, seorang pelari maraton umumnya memiliki tubuh yang tinggi dan kaki yang panjang. Jika berbicara mengenai tinggi badan dan panjang kaki, maka hal tersebut akan  berkaitan dengan tulang. Lantas apakah tinggi badan seseorang merupakan bawaan dari lahir? Apakah tinggi badan bisa dipicu? Apa saja yang mempengaruhi tinggi badan?

Menurut jawaban dr. Arnold Fernando di alodokter.com, Tinggi badan seseorang ditentukan oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor itu antara lain adalah faktor genetik, ras dan asupan nutrisi selama pertumbuhan. Ada juga faktor-faktor lain seperti penyakit dan kebiasaan merokok dan menggunakan obat steroid.

Umumnya, tinggi badan anak tidak berbeda jauh dari tinggi badan orang tuanya. Hal ini sudah lumrah dan menjadi rahasia umum. Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam situsnya menyediakan "Kalkulator Tinggi Potensi Genetik". Situs itu dapat menghitung rentang perkiraan tinggi badan anak dengan cara memasukkan data tinggi badan orang tuanya. Anda dapat mengaksesnya di http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kalkulator-tinggi-potensi-genetik

 Namun tinggi badan ini masih dapat dipicu dengan melakukan berbagai olahraga misalnya lompat tali atau rope skipping dan berenang. Olahraga itu akan semakin besar manfaatnya jika dibarengi dengan konsumsi makanan bergizi dan mengandung kalsium serta istirahat yang cukup dan menghindari obat-obatan yang tidak disarankan dokter. Meski demikian, hasilnya tetap terkait tinggi bawaan. Misalnya, jika seseorang memiliki potensi tinggi badan yang sudah di atas rata-rata, maka dengan semakin dipicu, tubuhnya akan semakin tinggi. Sedangkan, pada orang yang memiliki potensi tinggi badan yang tidak terlalu tinggi, jika dipicu akan tetap lebih tinggi meskipun tidak bisa semaksimal orang yang dari awalnya telah memiliki potensi tubuh yang lebih tinggi.

Hal ketiga yang tak kalah penting adalah kapasitas paru-paru. Seperti yang disebutkan diatas, saat otot berkontraksi otot membutuhkan banyak oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan ini, paru-paru perlu menghirup udara lebih dalam dan lebih banyak.

Kapasitas dan kekuatan paru-paru seseorang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada fisik seseorang dan lagi-lagi pada genetik. Maka tak heran jika etnis tertentu seperti orang-orang kulit hitam yang berasal dari Afrika banyak yang sangat unggul dalam berbagai cabang olahraga. Dalam dunia tarik suarapun mereka biasanya unggul. Di Indonesia, orang-orang suku Batak sudah sangat terkenal dalam keunggulan mereka dalam dunia tarik suara. Mereka terkenal karena power (kekuatanya).

Namun, seperti yang sebelum-sebelumnya, meskipun kapasitas dan kekuatan paru-paru merupakan turunan secara genetik, tidak menutup kemungkinan untuk bisa berkembang dengan latihan. Sebut saja sang penyanyi seriosa kawakan Luciano Pavortti. Ia, adalah seorang Italia tetapi ia memiliki kekuatan nyanyian yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun