Mohon tunggu...
Marvelin Ang
Marvelin Ang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi

Saat ini sedang menempuh pendidikan strata 1 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batik Tradisional atau Modern?

7 Maret 2021   12:51 Diperbarui: 8 Maret 2021   20:08 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik merupakan warisan budaya Indonesia, batik merupakan hasil yang muncul dari gabungan antara budaya tradisional Indonesia dan seni yang dituangkan kedalam sebuah kain. Batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia sebagai Intangible Cultural Heritage (ICL) pada sidang UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 (Ramadhian, 2020). Ada berbagai jenis batik di Indonesia, yang dapat dibedakan berdasarkan cara pembuatannya, asal daerahnya, dan coraknya. 

Berdasarkan cara pembuatannya batik terbagi menjadi 4 jenis, yaitu batik tulis, batik cap, batik printing, dan batik kombinasi (Rahmalia, 2020). Berdasarkan asal daerahnya, contohnya seperti batik Betawi, batik Yogyakarta, batik Solo, batik Semarang, batik Cirebon, dll. Sedangkan berdasarkan motifnya, contohnya seperti batik Parang, batik Megamendung, batik Sidomukti, batik Kawung, dll.

Pembuatan kain batik sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Pada zaman dahulu batik hanya bisa dibuat dengan menggunakan tenaga manusia dengan cara ditulis atau yang dikenal dengan batik tulis. Sedangkan pada saat ini, batik bisa dibuat dengan menggunakan mesin atau yang kita kenal dengan batik printing. 

Batik yang dibuat menggunakan cara pembuatan tradisional seperti batik tulis dapat memakan waktu produksi hingga 2 sampai 3 bulan, sedangkan batik yang dibuat dengan menggunakan cara pembuatan modern seperti batik cap dan batik printing hanya memakan waktu produksi 2 sampai 3 hari. 

Hal ini menunjukkan bahwa cara memproduksi batik dengan memanfaatkan mesin lebih cepat dibandingkan ditulis secara manual. Di era digital ini, batik tetap diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Perkembangan zaman tidak hanya mempengaruhi cara produksi kain batik, namun juga mempengaruhi cara pemakaian kain batik. Kain batik pada zaman sekarang juga dapat dijadikan sebagai pakaian yang bergaya casual dan menyebabkan minat masyarakat terhadap kain batik meningkat. Belakangan ini muncul sebuah trend di media sosial Tik Tok, yaitu memadukan kain batik dengan berbagai jenis pakaian. 

Trend ini diikuti oleh anak-anak muda, mereka dengan bangga menggunakan batik. Dengan adanya trend ini, maka kain batik tidak hanya identik dengan kesan yang formal dan tradisional namun juga bisa memberikan kesan modern. 

Hal ini menjadi salah satu bentuk pelestarian kain batik, karena selain meningkatkan minat masyarakat terhadap kain batik namun juga memberikan tampilan dan suasana baru bagi kain batik. Ini menjadi bukti nyata bahwa kain batik tidak ditinggalkan dan dilupakan begitu saja oleh masyarakat Indonesia. 

Selain itu, pada era digital ini kita bisa mencari tahu lebih banyak mengenai batik dengan mudah. Pada zaman dahulu kita harus mendatangi rumah batik untuk menyaksikan pembuatan kain batik. Akan tetapi, pada era digital ini muncul berbagai aplikasi media sosial seperti youtube yang menyediakan video pembuatan kain batik. 

Jadi, kita tidak perlu pergi dan melihat secara langsung untuk pembuatan kain batik. Kita hanya perlu membuka aplikasi youtube pada telepon genggam kita, dan kita bisa langsung menyaksikan cara pembuatan batik tersebut. Selain itu, kita juga bisa mencari informasi kain batik lebih banyak di google. 

Tidak hanya cara pembuatannya, kita juga bisa belanja kain batik melalui aplikasi e-commerce. Hal ini tentu saja memudahkan kita untuk membeli kain batik, kita tidak perlu mencari toko baju terdekat. Kita hanya perlu membuka aplikasi e-commerce, memilih batik seperti apa yang kita inginkan, kemudian membayarkan sejumlah uang sesuai dengan harga yang tertera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun