Mohon tunggu...
Maruli Sulaiman
Maruli Sulaiman Mohon Tunggu... Supir - Mengisi kantong kosong

Karyawan, bapak yang penyayang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Para Pemimpi

7 Desember 2021   20:39 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung senja mulai tampak dengan gagah, jingga menyengat mata.

Perlahan tapi pasti kau teggelam di upuk timur seiring napasku yang terengah-engah

Negeri ini sudah tua, warna jingga itu sudah tampak memudar ucapmu, pelan dan lirih

Apa makna seribu janji, jika asa tak pernah pasti

Kau berjalan telanjang kaki dengan merintih, memelas.

Apakah engkau menyerah dengan perlakuan kami wahai bumi ku

Perlakuan kami yang menguras serakah semua isi perutmu

Berapi-api kau katakan tidak, bukan itu....lalu apa ucapku

Sepi, gelap dan bau begitulah negeri ini sekarang ucapmu

Terang hanya mimpi bagi sedikit yang kuat melantangkan suaranya

Gelap adalah nyata adanya, negeri para pemimpi yang akan musnah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun