Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

" Berpikir Kritis" menaklukkan Virus Corona.

16 September 2020   22:53 Diperbarui: 16 September 2020   23:43 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kubikleadership.com/cara-bertahan-hidup-di-tengah-perubahan-zaman/


Covid-19, muncul pada awal bulan Januari tahun 2020 di Negeri China Wuhan. Awal penyebaran muncul dari kota itu, menyebar hingga pelosok dunia. 

Tidak luput Bangsa ini juga terkena serangan virus tersebut. Tidak tanggung-tanggung menelan korban jiwa luar biasa banyaknya.

Virus Corona diyakini menyerang pernapasan manusia, menyumbat sirkulasi udara pada paru-paru. Sebanyak dua ratus ribu lebih masyarakat  Indonesia telah terjangkit.

Penyebaran Virus begitu cepat, kurun waktu sembilan bulan, virus tersebut berhasil melumpuhkan hampir seluruh penjuru tanah air.

Bahkan dunia dibuat guncang, kepastian ekonomi dunia tidak menentu. Digempur habis-habisan. 

Pemimpin negara dibuat kewalahan, tidak jarang ditemukan pemimpin yang mengundurkan diri dari jabatannya. Dianggap tidak mampu dan tidak siap menghadapi suasana mencekam.

Dunia dinggap lumpuh dan tidak berdaya, bahkan kejamnya perang dunia pertama dan kedua tidak mampu menyaingi badai Pandemic Virus Corona. 

Korban tewas terus bertambah, bahkan vaksin hingga saat ini belum kunjung ditemukan. Manusia hanya mampu bertahan dengan meningkatkan kekebalan dalam tubuh, Hanya sejauh itu.

Sejarah dunia kelam pertama sekali terjadi dalam peradaban. Segala lini terserang, tidak hanya dari segi kesehatan, namun ekonomi pun ikut terimbas. 

Segala upaya telah dilakukan oleh manusia namun belum membuahkan hasil, korban nyawa terus bertambah, diikuti oleh ekonomi yang tidak menentu.

Pengalaman pahit dan kelam dihadapi oleh manusia. Dimungkinkan jika situasi ini terus berlanjut maka perlahan-lahan perdaban dunia akan punah, atau barangkali siapa yang mampu bertahan hidup maka dia yang akan selamat. 

Ini adalah waktu yang tepat untuk kita umat manusia bergerak cepat, bahwa harus berpikir kritis, menyikapi wabah ini. 

Berpikir kritis secara maksimal, berpikir beradaptasi layaknya virus Corona mampu beradaptasi menggempur manusia. Hal  diperlukan mendesak.

Semua umat manusia dilibatkan ikut ambil bagian.  Semakin banyak manusia berpikir kritis tentunya semakin mudah dalam mencari solusi.

Tidak cukup peneliti, profesional, ataupun Pemerintah yang bekerja kritis mencari solusi,. Namun penting untuk dilibatkan semua unsur umat manusia.

Logika ini yang mampu menghalau terus berkembangnya virus tersebut. Boleh dikatakan virus tersebut adalah virus yang sangat cerdas, dengan kecerdasannya mampu memporak-porandakan kehidupan manusia. Virus mampu bertahan dan beradaptasi sesuai dengan kondisi dan keadaan.

Tidak ada batasan usia, kedudukan, jabatan bahkan status manusia itu sendiri. Setiap manusia yang bernafas menggunakan paru paru tentunya ikut serta, berpikir kritis dan keras, memaksimalkan logika yang ada pada manusia itu sendiri. 

Bila ingin hidup bertahan menghadapi virus Corona, berpikirlah maksimal untuk melumpuhkan. Peradaban dunia terus berubah-ubah, adaptasi setiap manusia genting untuk dilakukan. Kempuan beradaptasi dan penyesuaian diri adalah jaminan bertahan hidup.

Berpikir lah keras untuk beradaptasi untuk bertahan hidup, niscaya peradaban manusia tidak akan putus. Setiap lini kehidupan manusia dilibatkan berperan ambil bagian dalam penanganan virus ini, jangan hanya menunggu vaksin padahal nyawa menjadi taruhannya.

16/09/2020.

Marudut Parsaoran Anakampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun