Mohon tunggu...
Martua Intan
Martua Intan Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Lingkungan Hidup

Dilahirkan di Pontianak. Pernah tinggal di Australia hampir 9 (sembilan) tahun. tertarik dengan lingkungan hidup, khususnya tentang pelestarian sumber air dan peduli dengan dampak penambangan di tanah borneo.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kalah Memang Tidak Enak, tapi Nyata Adanya

24 Mei 2019   21:31 Diperbarui: 24 Mei 2019   21:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Akhir bulan ini kita akan disuguhi final Champion Eropa antara dua kesebelasan dari negaranya Ratu Elizabeth. Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur. Siapa gerangan yang akan mengangkat tropi Champion Eropa musim 2018/2019. Sebagai fans Liverpool sejak jaman Barnes dan Ian Rush, penulis berharap Liverpool akan melumat Spurs di stadium milik Atletico Madrid, Spanyol.

Namun apa yang terjadi bila Kesebelasan Sadio Mane dan kawan-kawan kalah nanti di final. Pastilah kecewa dan mungkin juga berharap itu hanya mimpi saja. Tapi itulah kenyataan yang harus diterima setiap fans sepakbola. Ada saatnya menang juga ada saatnya kalah.

Bagaimana dengan keadaan Pilpres 2019 ini. Ibarat pertandingan sepakbola, pasti ada yang menang dan juga ada pihak yang kalah. Sepakbola tidak mengenal juara kembar, kalau draw ada tapi itu pasti bukan di pertandingan knock out atau pertandingan final. Sekarang sdh ditetapkan oleh KPU ditanggal 21 Mei baru lalu bahwa Joko Widodo - Mahruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Sekaligus Pasangan Prabowo -Sandiaga Uno kalah dari perolehan suara yang ada.

Dengan demikian sebenarnya usailah sudah perhelatan Pilpres 2019 ini. Persoalannya mengapa masih ada yang tidak setuju dengan hasil yang ada.

Seandainya Barcelona berkata Liverpool curang dalam leg ke dua di kandang Liverpool dengan kekalahan 0-4. Contohnya wasit dalam pertandingan itu setelah diselidiki masih ada hubungan keluarga dengan James Milner (seandainya), Lebar gawang Barcelona lebih lebar dari lebar gawang Liverpool sehingga tendangan sudut Arnold menyebabkan terjadinya gol ke 4 Liverpool. 

Bisakah Barcelona dibilang kesebelasan besar, kalau mereka terus protes ke UEFA, FIFA bahkan sampai ke PBB bahwa Panitia Pelaksana, Tuan rumah Liverpool curang. Itu tidak akan pernah terjadi. Kalaupun mereka melihat kemungkinan itu, maka mereka akan melayangkan surat ke UEFA untuk menginvitegasi pertandingan.

Semoga elit politik kita sering-seringlah menonton bola sehingga mereka menyadari bahwa kalah itu nyata dan itu bisa terjadi dalam pertarungan dunia politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun