Keengganan terkadang memberikan begitu banyak alasan untuk menolak dan menjauh dari kebaikan yang seharusnya menjadi habitus baik yang mengembangkan diri dan berdampak baik bagi sesama. Jiwa yang kering begitu besar berhasrat pada kemunduran budi dan hati yang tidak bersinergi lagi dalam merangkai benih-benih inspirasi dan motivasi.
Kemauan dan keuletan menghantarkan setiap langkah pada usaha dan daya upaya yang mengembangkan diri penuh makna bagi diri, sesama, dan semesta. Kata demi kata merangkai kalimat yang menorehkan makna dalam setiap wacana dan makna di dalamnya. Buah pikiran terus mengalir dan menelusur ke segala penjuru merangkai segala rasa dan asa.
Habitus baik terus-menerus merangkai kata tanpa batas menembus setiap kemapanan logika ataupun zona tak tersentuh dalam hati dan pikiran. Pagi, siang, sore, dan malam menjadi kesempatan untuk selalu bertekun dalam pemahaman, penalaran, dan pemikiran tentang dunia dan segala dinamikanya. Hanyalah kemalasan yang mampu membendung jiwa untuk selalu merangkai kata penuh makna.
Berbagi ide lewat kata, mengalirkan makna tanpa harus memperhitungkannya. Berbagi ide lewat makna, selalu setia pada hasrat untuk kebaikan sesama dan semesta. Menulis dan terus menulis dalam ketulusan dan ketekunan, menjadi kesetiaan untuk menginspirasi dan memotivasi diri dan dunia pada keagungan yang sejati.