Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Menjadikan Kegagalan sebagai Pembelajaran dengan Semangat Edupreneurship

2 Desember 2022   08:42 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:27 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.smartparents.sg

Para miliarder selalu melangkah maju untuk pertumbuhan bisnis, namun orang biasa berpikir sangat panjang dalam memulai sesuatu dan sering tidak jadi karena takut.

Banyak orang takut gagal, bahkan ketika mengalami kegagalan sulit bagi sebagian besar orang untuk segera bangkit dan memulai hal baru dengan lebih bersemangat. 

Banyak orang suskes di dunia ini yang harus mengalami banyak kegagalan, namun mereka siap bangkit dan terus berjuang hingga akhirnya mendapatkan kesuksesan. Menjalani proses yang panjang dengan berpikir positif dan optimis adalah kunci dari setiap kesuksesan yang ada.

Dunia pendidikan tidak akan jauh dari kegagalan karena setiap waktu pendidik maupun anak didik sangat mungkin mengalami kegagalan. Itu hal yang biasa dalam sebuah proses belajar untuk mengembangkan diri.

Justru menjadi hal yang tidak biasa, tatkala pendidik dan anak didik mengalami kegagalan justru jatuh pada menyalahkan orang lain dan keadaan, putus asa dan patah arang, malas untuk mencoba hal baru, dan trauma akan mengalami kegagalan lagi. 

Dunia pendidikan sejatinya menjadi tempat untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir positif, optimisme, militansi, dan siap belajar hal-hal baru.

Manusia tercipta dan terlahir dengan serba keterbatasan yang ada, setidaknya belum bisa berbicara dan belum bisa berjalan. Dalam perjalanan waktu, bayi mungil itu mulai bisa bergerak bebas, merangkak, mulai belajar berjalan, mampu berjalan dan berlari dengan sesuka hati. 

Melalui lingkungannya, anak-anak mulai mengucap sekecap, melafalkan kata yang diulang-ulang, dan pada akhirnya mahir berbicara dalam bertanya, bercerita, dan berkomentar. 

Itu semua adalah perkembangan natural manusia dan pembelajaran dasar manusia dalam menjalani kehiidupan di fase dini. Sungguh mengagumkan dan menakjubkan proses belajar dari titik nol hingga mampu berjalan dan berbicara.

Sebagai manusia yang bertalenta dan dianugerahi kemampuan untuk belajar dan terus belajar, sudah seharusnya setiap orang siap gagal dan lebih dari itu siap belajar dari kegagalan untuk menjadi lebih kuat dan mahir. 

Belajar berjalan di waktu kecil pun tidak jarang jatuh bangun, tersungkur, dan terbentur berbagai benda yang ada, namun semuanya itu dijalani sebagai proses hingga akhirnya mahir berjalan bahkan berlari dan melompat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun