Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biarkan Anak-anak Bercerita, Berbicara, Berpendapat, dan Berkomentar!

15 November 2021   08:08 Diperbarui: 15 November 2021   08:11 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.blendspace.com

Pendidikan bagi anak adalah sebuah keutamaan dalam proses pengembangan diri untuk menjadi manusia holistik (menyeluruh) sehingga tercapai keseimbangan diri dalam perkembangan hati, budi, dan tindakan.  

Keluarga dan sekolah menjadi komunitas yang paling banyak berinteraksi dengan anak dalam kesehariannya. Pola-pola interaksi sejatinya turut menentukan karakter dan kualitas pribadi anak dalam berpikir, berasa, dan bertindak sehari-hari.

Banyak anak di keluarga dan sekolah harus mendengarkan segala arahan, instruksi, penjelasan, dan bahkan segala omelan yang mengusik hati dan pikiran. Di satu sisi, ini adalah kesempatan yang baik bagi anak-anak untuk belajar mendengarkan orang lain, namun di sisi lain menjadi sebuah kebosanan dan pengkerdilan diri yang menjadikan anak-anak lemah dalam ekspresi dan aktualisasi diri. 

Anak-anak harus mendengarkan dan mendengarkan, hanya sedikit kesempatan untuk bercerita, menjelaskan, mengekspresikan perasaannya, menyatakan curahan hatinya, menyampaikan alasan dan pandangannya, serta berkomentar tentang sesuatu hal.

Mengajak bicara anak dan memberikan kesempatan bicara pada anak adalah sebuah pengalaman yang berguna dan bermanfaat bagi anak-anak dalam mengembangkan diri secara menyeluruh dan berkesinambugan. Anak-anak akan memperoleh keseimbangan diri antara memahami orang lain dengan mendengarkan dan mengaktualisasi diri dengan berbicara. Kadangkala ketika kita mengatakan anak itu nakal atau tidak bisa diatur, kita mudah terjebak untuk memarahinya, ada baiknya mengajak mereka untuk berbicara karena pasti ada alasan di balik semua itu yang terkadang kita belum mengetahuinya. Memberikan kesempatan anak-anak berbicara sungguh menjadi sebuah cara kita menghargai eksitensi dan potensi dirinya.

Illustrasi. www.teachingenglish.org.uk
Illustrasi. www.teachingenglish.org.uk
#Catatan Pendidikan 5, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun