Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biarkan Anak-anak Belajar Menghidupi Kehidupan!

11 November 2021   13:13 Diperbarui: 11 November 2021   13:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah bukanlah tempat untuk membentuk karakter anak sehingga anak-anak menjadi baik dan berkualtas. Salah besar jika harapan itu dibebankan pada sekolah, pada segala dinamika di sekolah. Banyak orang terjebak dalam kerangka pemikiran tersebut sehingga terlalu percaya dan hampir menyerahkan sepenuhnya perkembangan buah hatinya pada sekolah. Dijamin bahwa sekolah akan menjadikan anaknya baik, hebat, berkualitas, dan unggulan. Alangkah hebatnya sekolah bisa melakukan semua itu. Betapa sederhananya kehidupan ini sehingga hanya mengoptimalkan satu aspek kehidupan saja. Sekolah sudah terjebak dan terbelunggu dalam proses kerdilisasi kehidupan.

Mari buka mata dan buka hati. Dalam kehidupan ini ada begitu aspek kehidupan yang sesungguhnya begitu potensial memiliki peranan dalam membentuk pribadi manusia secara holistik dan mendalam, namun sering terabaikan. Ada keluarga inti, keluarga besar, masyarakat sekitar rumah, teman sepermainan, masyarakat luas, lingkungan keagamaan, teman les, kelompok-kelompok hobi, dan masih banyak lagi bentuk perjumpaan dalam kehidupan ini. Semuanya itu juga menjadi pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga anak-anak belajar menghidupi kehidupan ini dalam perjumpaan dan relasi dengan sesama dalam segala realita dan dinamikanya.

Hati-hati, tatkala anak-anak dikirim ke sekolah hanya demi juara kelas dan jawara dalam bidang akademik belaka, ada satu sisi gelap telah menyelimuti anak-anak yang menutup keceriaan dan kecerahan kehidupannya. Biarkan anak-anak belajar menjalin relasi dan komunikasi dalam kesantunan dan penuh makna sebagai inti sari kehidupan ini. Biarkan sekolah menjadi kesempatan berkomunikasi dan beraktualisasi, bukan kompetisi apalagi menghakimi potensi setiap pribadi.

Illustrasi. www.shushantherapy.com
Illustrasi. www.shushantherapy.com
#Catatan Pendidikan 1, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun