Secangkir harapan dalam sebuah kehangatan yang menembus raga dalam kelegaan jiwa yang merasuk ke dalam seluruh sum-sum kehidupan yang mencerahkan hidup dalam sebuah sketsa kebersahajaan dan kedinamisan diri. Secangkir harapan yang terus menemani kesendirian dalam menembus segala batas ruang dan waktu.
Terduduk dan termangu, menatap kehidupan dalam kerangka makna yang terus mengurai rasa dalam setiap aliran realita hari demi hari. Terduduk penuh daya untuk menatap dan menata hari dalam setiap butiran-butiran inspirasi dan motivasi yang terus mengalir menuju hidup yang hakiki. Secangkir makna terus mengurai rasa dalam segala aroma yang menggugah jiwa.
Sejenak menelusur makna dan realita dalam segala kata yang terurai dalam paparan penuh daya dan kuasa pada budi yang terus melangkah pada kedalaman kolaborasi hidup. Tangan terus mengurai, budi menangkap segala intisari, dan hati mengendapkannya dalam keheningan nurani. Secangkir kolaborasi hidup menuntun seluruh jiwa dan raga pada sebuah kontemplasi arti sebuah diri.
Dalam keheningan ini, tak sedikit pun hati dan budi terbelenggu dalam kehampaan dan kekosongan. Semua mengalir dalam hidup yang selalu memberi makna dan asa. Harapan membawa makna pada sebuah kolaborasi hidup yang mengembangkan jiwa bersama semesta dan Sang Pencipta. Secangkir ini telah menemani diri dalam sebuah kesetiaan dan kesabaran yang tak pernah menuntut balas.
