Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betapa Eloknya Makna Peraduan dalam Kebijaksanaan!

6 Oktober 2021   04:05 Diperbarui: 6 Oktober 2021   04:08 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.elitedaily.com

Melepas lelah dalam keteduhan ruang dengan segala nuansa dan nostalgia, merebahkan asa dan rasa dalam pantauan mata menembus ruang dan waktu menelusuri segala lika-liku hidup. Serasa menemukan diri dalam kesempurnaan hidup yang penuh damai berselimut sukacita tentang cerita manusia dan semesta.

Kembali pada realita, mata tertuju pada segala yang ada. Gambaran kenangan tergantung penuh makna akan suatu waktu di masa lalu yang ingin mengatakan tentang pesan penting pada sanubari yang hampir terlelap. Benda-benda kesukaan yang berjajar dalam urutan peristiwa dari masa lalu hingga kini. Tak lepas dari pandangan, kerinduan yang mendalam ingin menyibak segala makna dalam tumpukan buku di sudut kamar.

Raga dan jiwa mulai terurai dalam ketulusan dan kehangatan peraduan yang akan mengantarkan pada keheningan. Raga dan jiwa juga terbangun dalam kesetiaan peraduan untuk selalu menjaga dan memberikan yang terbaik. Betapa indah dan nikmatnya tempat ini, menenangkan jiwa dan membangkitkan rasa pada dunia yang bersahaja.

Keteduhannya menjadi kerinduan, kehangatannya memberikan ketenangan, kenyamanannya mengundang inspirasi dan motivasi yang datang dalam kesatuan hati dan budi, serta kreasinya menjadikan hidup manusia tanpa kekosongan yang membelenggu. Tak ayal, dari sinilah kebijaksanaan hidup mengalir, langkah dimulai dan makna terurai.

Illustrasi. thearchdigest.com
Illustrasi. thearchdigest.com
#AM07 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun