Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (77): Menjaga Keseimbangan Hidup dalam Kelemahan dan Keunggulan Diri

30 September 2021   04:05 Diperbarui: 30 September 2021   04:08 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. debbiewwilson.com

Kelemahan yang berlebihan sama buruknya dengan kekuatan yang berlebihan. (Pepatah Cina)

Kelemahan dalam hidup adalah sebuah kenyataan yang dimiliki masing-masing pribadi dalam proses menemukan jati diri dan kebijaksanaan hidup untuk menghidupi nilai-nilai kehidupan yang menginspirasi dan menguatkan setiap langkah dalam kerangka hidup berkomunitas dengan sesama dan semesta. 

Ada kelemahan dalam diri bukanlah sebuah aib yang harus ditutup rapat-rapat atau pun diasingkan dalam kesunyian hidup yang menjadi menjadi tak berguna dan hampa dalam kesenyapan. 

Kelemahan diri sesungguhnya kesempatan untuk kembali ke dalam diri sedalam-dalamnya dalam kerendahan hati dan kebersahajaan yang tulus.

Memandang kelemahan dengan daya positif dan penuh harapan merupakan modal dasar dalam menemukan potensi diri untuk maju berkembang dalam keutuhan hati dan budi sehingga kelegaan jiwa dan kesegaran nilai-nilai kehidupan dapat tumbuh berkembang dari benih yang baik hingga menjadi tuaian yang menggembirakan. 

Kelemahan sejatinya adalah materi pembelajaran dalam hidup yang membutuhkan energi dan fokus yang lebih dari biasanya sehingga kelemahan itu justru menjadi pelecut diri untuk bangkit memperbaiki diri dalam optimisme dan antusiasme. 

Percayalah bahwa kelemahan tidak akan memporakporandakan hidup tatkala ada kemauan untuk maju dan berkembang.

Illustrasi. depositphotos.com
Illustrasi. depositphotos.com
Ketika manusia jatuh dalam kelemahan dan membelenggu diri dalam kelemahan itu, maka kehidupan akan menjadi kemuraman dan kegelapan yang menghancurkan segala harapan dan daya kehidupan yang menyuburkan nurani.  

Ketika manusia menyadari kelemahannya dan siap sedia untuk memperbaiki diri, maka niscaya sesama dan semesta akan membantu dengan berbagai cara yang tak terduga, yang menjadi rancangan besar Sang Pencipta. 

Menempatkan kelemahan ke dalam budi yang jernih dan hati yang selalu berkobar senantiasa menjadi harapan pada kehidupan yang penuh kasih dan penghargaan pada diri dan sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun