Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menulis Makna (57): Betapa Indahnya Menjadi Orang Baik

22 Agustus 2021   11:51 Diperbarui: 25 Agustus 2021   03:17 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.psychologicalscience.org

Orang beriman merupakan sumber kasih sayang, rohani orang saleh yang jernih adalah air kehidupan. (Jalalu’ddin Rumi)

Menjadi orang baik adalah sebuah keutamaan dalam perjalanan hidup sebagai peziarahan kebijaksanaan di dunia hingga akhir hayat nanti. 

Menjadi orang baik sejatinya berawal dari ketulusan dan kebiasaan diri untuk mengolah jiwa yang bersahaja dan menjalani realita dalam keselarasan dengan sesama dan semesta. 

Kebaikan yang selalu diusahakan dalam pikiran dan nurani dalam sebuah habitus hidup senantiasa akan menjadi cahaya yang bersinar dalam kehidupan yang akan ditangkap dan dirasakan oleh orang-orang sekitar. 

Budi dan hati yang baik sejatinya memberikan cahaya inspirasi yang baik pula bagi komunitas dan pribadi-pribadi yang berelasi dengannya.

Menjadi orang baik sesungguhnya adalah akumulasi dari kebiasaan hidup yang baik pula dalam pembiasaan dan pembelajaran diri pada segala sumber nilai-nilai kehidupan yang luhur dan agung. 

Kepura-puraan dalam kebaikan hanya akan menjadi topeng sementara yang menyiksa diri dalam kepalsuan demi mendapatkan pengakuan, pujian, dan kehormatan. 

Kepura-puraan ini tak akan bertahan lama karena perlahan-lahan atau cepat akan hilang dalam seleksi alam yang memurnikan segala kepalsuan dan kepura-puraan. 

Menjadi jelaslah bahwa menjadi orang baik bukanlah hasil akhir kehidupan, justru menjadi proses kehidupan yang terus-menerus harus diusahakan dalam pemaknaan hidup yang reflektif.

Illustrasi. www.psychologicalscience.org
Illustrasi. www.psychologicalscience.org
Kebaikan dalam diri yang tulus dan ikhlas akan melahirkan kasih sayang bagi sesama dalam uluran tangan kebaikan untuk memberikan perhatian, bantuan, ajakan, pujian, dan segala hal positif yang melegakan jiwanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun