Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (55): Mengenali Gerak Batin dalam Permenungan Realita Kehidupan

20 Agustus 2021   04:05 Diperbarui: 20 Agustus 2021   04:05 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilamana suatu perbuatan setelah selesai dilakukan membuat seseorang menyesal, maka perbuatan itu tidak baik. Orang itu akan menerima akibat perbuatannya dengan ratap tangis dan wajah yang berlinang air mata. (Sidharta Gautama)

Setiap perbuatan memiliki konsekuensi tertentu pada dirinya sendiri, sesama, dan lingkungannya. Kehidupan ini layaknya sebuah jejaring pribadi yang saling terhubung satu sama lain sehingga apa yang terjadi pada salah satu pribadi dalam sebuah komunitas kehidupan akan memberikan dampak tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan manusia pun tak bisa semurni keinginan dan rencana dirinya sendiri, namun akan terpengaruh dan mempengaruhi pribadi-pribadi lain dalam proses perkembangan kehidupan yang terus melaju seiring waktu yang tak pernah berhenti.

Perbuatan manusia yang merupakan perwujudan nyata dari komunikasi batin antara akal budi dan hati akan memberikan corak dan warna tersendiri dalam gambaran kehidupannya secara pribadi sekaligus membawa berbagai stimulus-stimulus pada lingkungan atau komunitas yang pastinya akan memberinya reaksi dan aksi di luar kendali pribadi. Segala konsekuensi perbuatan dapat menentukan arah kehidupan menjadi lebih baik atau sebaliknya dalam kehampaan dan kekacauan.

Illustrasi. healthyburnett.org
Illustrasi. healthyburnett.org
Pentingnya mengenali gerak batin dalam kehidupan sebagai sebuah cara untuk mematangkan diri menjadi lebih mendalam dan reflektif atas segala perbuatan yang sudah dilakukan. Ketika manusia memiliki kerelaan dan perhatian secara rutin mengenali gerak batin, maka dengan mudah setiap pribadi merasakan segala pergolakan di dalam diri atas segala perbuatannya, merasa bahagia atau menyesal dan sedih. 

Semua itu tidak bisa datang tiba-tiba namun butuh diolah, dilatih, dan dibiasakan dalam keheningan jiwa dan penyerahan diri pada kuasa Sang Ilahi.

Secara normal dan tulus, segala perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan seharusnya membawa manusia pada penyesalan, rasa bersalah, dan kesedihan yang mendalam karena menjadikan diri begitu jahat dan gelap sehingga menutup logika dan nurani pada kebenaran dan kebaikan. Lebih dari itu, tentunya perbuatan itu dapat melukai orang lain yang memberikan goresan mendalam atau amarah yang membakar kesabaran diri. 

Pribadi dengan gerak batin yang baik, senantiasa segera menyadari dampak atau konsekuensi atas perbuatan itu sehingga menggerakkan dirinya pada pertobatan dan pembaharuan diri untuk menjadi lebih baik.

Illustrasi. www.todaysparent.com
Illustrasi. www.todaysparent.com
Begitupula, segala perbuatan yang sesudahnya memberika kegembiraan dan kelegaan batin, sesungguhnya menjadi sebuah pengalaman hidup yang baik karena semakin mengembangkan diri dalam nurani dan juga menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain yang selanjutnya menjadi sebuah siklus kegembiraan yang tiada henti, dunia dipenuhi rahmat kegembiraan. 

Ada waktu untuk kritis atas gerak batin kegembiraan ini, tatkala kegembiraan, kebahagiaan, kedamaian, dan sehenisnya hanya menjadi milik pribadi semata, sejatinya manusia harus merenungkan kembali lebih mendalam asas dan dasar kehidupan ini. 

Hidup bahagia sesungguhnya tidak begitu egois, justru ada semangat yang berkobar-kobar untuk berbagi dengan sesama. Tiba saatnya, setiap pribadi membangun habitus mengolah gerak batin demi kehidupan yang hakiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun