Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (48): Menjadi Teladan dalam Kolaborasi Kata dan Perbuatan

12 Agustus 2021   04:05 Diperbarui: 12 Agustus 2021   04:10 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.skipprichard.com

Menjadi teladan adalah satu-satunya jalan untuk mempengaruhi orang lain. (Albert Schweitzer)

Keteladanan merupakan proses pengolahan diri yang matang, dewasa, dan mendalam dalam diri seseorang sehingga berhasil memberikan inspirasi dan motivasi bagi sesamanya. Keteladanan adalah sebuah karakter diri yang muncul begitu meneduhkan pikiran dan hati orang di sekitarnya yang menaburkan benih-benih kebermaknaan hidup untuk selalu dipelihara dan ditumbuhkembangkan sepanjang hayat. Pada waktunya dunia menjadi kesempatan yang baik untuk saling mengembangkan di setiap pribadi manusia sehingga dunia berkembang menjadi peradaban yang bermakna dalam kerangka kebaikan, kebenaran, kebajikan, dan kebijaksanaan.

Menjadi teladan bukanlah sebuah kepura-puraan yang selalu diusahakan dan dimunculkan dalam setiap langkah kehidupan, bahkan menjadi teladan bukanlah rekayasa demi kuasa dan popularitas semata. 

Menjadi teladan sesungguhnya sebuah akibat dari habitus (kebiasaan) diri yang secara konsisten dan berkesinambungan mengolah diri dalam pergulatan pribadi, relasi berkualitas dengan sesama, kepedulian pada semesta, dan komunikasi mendalam dengan Sang Pencipta. Keteladanan sejatinya lahir karena sesama atau orang di sekitar melihat dengan mata obyektif, merasakan dengan hati yang tulus, dan memahami dengan pikiran yang jernih.

Illustrasi. coffeewiththelord.com
Illustrasi. coffeewiththelord.com
Banyak orang jatuh pada kata-kata manis dan indah seolah-olah memberikan keyakinan bagi siapapun yang mendengarkan sehingga dapat menjadi inspirasi dan pedoman hidup. Ada begitu banyak kata-kata yang diucapkan dengan memberi makna yang begitu hebat seakan-akan dapat menjadi mantra yang hebat dalam menjejak setiap langkah dalam kehidupan ini. 

Ada begitu banyak uraian verbal yang terucap dari mulut-mulut yang tak teratur seolah-olah memberikan pengetahuan, pengalaman, dan penguatan pada setiap pribadi yang mendengarkannya. Akan tetapi, banyak pula kata-kata manis dan indah itu hanyalah bualan belaka yang keluar dari pribadi-pribadi yang tak bisa diteladani karena kehancuran moral dalam jiwa dan hidupnya.

Kata-kata mudah terucap, mudah pula pergi begitu saja tanpa meninggalkan bekas yang dapat menggerakkan hati dan budi pada kualitas hidup yang hakiki. Keteladanan akan sulit turun dari kata-kata yang terucap belaka karena semuanya mudah datang dan pergi dalam pikiran dan jiwa manusia. Keteladanan sejatinya begitu ampuh dalam kolaborasi yang sinkron antara kata-kata dan perbuatan sehingga segala perilaku atau tindakannya menjadi inspirasi dan motivasi yang membekas dalam diri sesama, yang mampu menggerakkannya untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan.

Illustrasi. medium.com
Illustrasi. medium.com
Menjadi teladan sejatinya mampu memberikan pengaruh baik bagi orang lain dalam kesinambungan dinamika kehidupan. Perkataan dan perbuatan yang baik dan sinkron menjadi spirit utama dalam keteladanan yang melahirkan kekaguman, permenungan diri, dan akhirnya komitmen diri pada orang lain untuk menjadikannya pedoman hidup untuk memperbaiki atau mengembangkan hidupnya menjadi lebih bermakna dan berdaya guna bagi dirinya dan sesama. Dalam perjalanan hidup ini, menjadi teladan dan meneladani adalah sebuah relasi sukarela yang tidak memaksa satu sama lain, justru adanya penghargaan yang meneduhkan jiwa.

Akhirnya, keteladanan menjadi sebuah proses dalam diri untuk terus-menerus mengolah diri menjadi lebih baik membangun karakter diri. Keteladanan juga menjadi proses membangun relasi yang saling memberikan pengaruh baik untuk mengusahakan kehidupan yang lebih baik. Dunia menjadi komunitas yang begitu meneduhkan sekaligus memperkaya setiap pribadi yang ada di dalamnya dalam membangun tatanan moral dan sosial yang lebih mendalam, kontekstual, dan bermakna. Dunia begitu indahnya.

Illustrasi Menulis Makna. www.shethepeople.tv
Illustrasi Menulis Makna. www.shethepeople.tv
@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun