Kedalaman nurani menjadi begitu fundamental dalam kehidupan manusia dalam memberikan corak dan karakter setiap pribadi dan peradaban. Dunia menjadi begitu suram dan mengerikan tatkala kebenaran dan kebaikan mulai tersesat dalam hiruk-pikuk kehidupan.Â
Nurani menjadi pengobar jiwa untuk selalu berpikir, bertutur, dan bertindak dalam koridor kebenaran dalam memanusiakan diri sendiri dan memanusiakan orang lain sehingga nilai-nilai humanisme tidak hanya hebat di masa lalu atau dahsyat dalam berbagai diskusi ataupun begitu tajam dan mendalam dalam rangkaian kata-kata di berbagai buku-buku hebat yang ada.Â
Kedalaman nurani benar-benar memberikan arah kehidupan yang siap mengikis bahkan mendobrak segala kebohongan, kebrutalan, dan kemunafikan yang berusaha menjadikan hati dan pikiran pada titik tergelap.
Perbuatan dalam kedalaman hati dan pikiran senantiasa menjadi sebuah harapan bagi dunia yang lebih baik dan tetap menyirami benih-benih kebaikan terus bertumbuh-kembang.Â
Perbuatan nyata yang lahir dari pribadi yang setia pada nilai-nilai humansime menjadi harapan bagi berkembangnya kehidupan yang bermakna bagi diri, sesama, dan semesta.
Uluran tangan bagi yang membutuhkan, langkah ringan untuk merangkai hari yang berguna, pikiran jernih yang menginspirasi, hati yang tulus untuk berbagi dan berempati, dan nurani yang kokoh teguh pada kebenaran: itu semua menjadikan dunia dan semesta bahagia dan senantiasa penuh harapan.Â
Biarlah perbuatan mendahului kata-kata, biarlah realita dan fakta tentang kebenaran dan kebaikan terukir jelas dalam peradaban manusia. Setelahnya, biarlah kata-kata baik penuh makna yang melesat menembus batas ruang dan waktu mengabarkan pada dunia dan semesta tentang indahnya hidup ini. Gracias.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.Â
@Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.Â