Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tatkala Fajar (23): Pel, Taat dan Kuat untuk Selalu Beri Manfaat

16 Juni 2021   04:04 Diperbarui: 16 Juni 2021   04:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.ruparupa.com

Aku bisa basah bisa kering, menyerap air adalah kemampuan utamaku. Aku rela basah-basahan demi kebersihan. Lantai putih, bersih, wangi adalah tujuanku ada di dunia. 

Rambutku lebat dan dikuncir kepang. Aku itu alat kebersihan tapi aku sendiri kotor. Biar aku kering dengan cara diperas rambutku. Aku kadang diperlakukan dengan baik kadang juga dilempar. 

Perlu tenaga untuk menggunakanku. Ember berisi air sabun adalah teman kerjaku. Rambutku diperas kuat-kuat hingga keluar air. Aku terkena oksigen, nitrogen dan lain-lain. Tetapi aku tidak bisa bernapas atau menghirup oksigen.

Dari awal aku diciptakan, aku tidak berkembang dan berukuran sama. Aku tidak punya inisiatif untuk mengerjakan tugasku sendiri. Aku itu alat kebersihan, aku ingin tetap bersih tapi jika aku tidak kotor, aku tidak berfungsi bagi siapapun. Sakit rasanya, aku dihampiri dan di pegang hanya pada saat orang membutuhkan aku. 

Saat aku membutuhkan mereka ketika aku terluka, mereka malah menggantikanku dengan yang baru. Aku diletakkan di lemari yang pengap, gelap dan sendiri, udara sejuk tidak dapat kurasakan selain pertama kali aku dibawa dari tempat diciptakan hingga aku sampai ke tempatku bertugas. 

Sebenarnya aku tak mau bergesekan dengan lantai soalnya aku jadi kotor, kuman-kuman pada nempel. Aku ingin terbebas dari semua tanggungan dan tugas-tugasku.

Walaupun banyak duka yang aku alami, aku tetap bangga dapat melakukan tugasku dan semua anggota badanku yang mempunyai manfaat sendiri-sendiri. Jika tidak ada aku, lantai akan menjadi kotor dan manusia tidak akan betah berlama-lama di lantai. Jika ada air tumpah, aku senang bisa menyerap air itu sehingga tidak ada orang yang kepleset karena air tumpah itu. 

Betapa senangnya punya rambut yang indah dan panjang. Rambutku selalu dicuci seperti di salon setelah aku melakukan tugasku. Aku merasa tidak sia-sia diciptakan di dunia ini.

Ilustrasi. indonesian.alibaba.com
Ilustrasi. indonesian.alibaba.com
Aku ingin menjadi pemimpin dari semua alat kebersihan agar membuat dunia lebih bersih tanpa noda dan tidak ada air yang tumpah. 

Tapi dari semua impian yang muliaku itu, aku ingin bermain air, seperti jalan -- jalan di pantai karena selama ini setiap kali aku mendekati air, air itu lenyap dari hadapanku dan masuk ke dalam rambutku, seakan-akan air itu takut padaku dan menghindar dariku.

Aku bangga punya rambut indah dan panjang serta bermanfaat bagi banyak orang. Bukan seperti rambut manusia yang hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Aku memang tidak bisa bernapas tapi aku tetap bisa mengerjakan tugasku tanpa oksigen. Aku bangga mempunyai tongkat yang selalu menopangku dengan gagahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun