Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tatkala Fajar (18): Gelas, Sampai Tuntas Menembus Batas

2 Juni 2021   04:04 Diperbarui: 2 Juni 2021   13:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.scb.com

Teman semua orang itulah diriku. Aku selalu menyapa teman-temanku dengan penuh kehangatan. Ku beri mereka pelukan terhangat serta menemani mereka sembari mereka makan. Berada di kantin, itulah tempat tinggalku. Teman-teman manusiaku selalu membersihkanku dan mengeringkanku menggunakan lap, mereka selalu melakukan semua itu dengan penuh tanggung jawab. Mereka juga menyisikpkan tanda pengenal di tubuhku agar aku tidak tertukar dengan teman temanku. Tubuhku yang berwarna hijau dengan motif garis-garis timbul telah menjadi kekhasan tersendiri. Di sinilah tugasku, untuk menampung minuman yang mereka beli dari kantin.

Walau semua ini telah kulakukan dengan sebaik mungkin namun tetap saja banyak orang yang tidak menggunakanku dengan bijaksana. Mereka menjatuhkanku, meninggalkanku, dan tidak bertanggung jawab atas aku. Sampai sampai harus penjaga kantin yang membereskanku. Hal ini menggores hati kecilku. Bakteri-bakteri yang memakanku dari dalam juga membuat ku sedih. Kerak-kerak di tubuhku akan selalu menetap selamanya. Sedih rasanya mengetahui segala sesuatu akan rusak dan digantikan pada akhirnya. Namun ku sadar hari itu pasti akan datang. Hari dimana aku harus meninggalkan kalian semua, manusia.

Namun di balik itu semua masih ada kebahagian yang kualami dan kurasakan sepanjang hidupku. Aku merasa bahagia bila kalian menggunakanku  untuk menampung minuman yang kalian beli dari kantin. Minuman-minuman yang dingin menyegarkan tubuhku dan mengembalikan semangat yang mulai pudar ini. Minuman-minuman yang hangat juga menghangatkan seluruh badanku dan mendamaikan hati ini. Selain dari itu mereka juga membersihkanku, mencuciku, dan mengeringkanku. Hal itu menceriakan hariku. Sungguh menyenangkan untuk mengingat kembali semua hal yang telah kalian lakukan yang membuatku bahagia.

Ilustrasi. ahjoo.com
Ilustrasi. ahjoo.com
Terlepas dari semua nya aku ingin menyampaikan beberapa harapan dan impian yang kusimpan di dalam hati kecilku ini. Harapan itu adalah bahwa kalian akan lekas sadar akan pentingnya peranku di dalam kehidupan kalian semua. Bukankah akan terasa lebih sulit bila aku tidak ada untuk membantu kalian dalam membawa minuman kalian dari satu tempat ketempat yang lain. Atau jika kalian ingin membagi minuman kalian kepada teman-teman kalian karena aku tidak ada disana. Aku juga bermimpi bahwa aku bisa melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar yang kulakukan sekarang. Aku ingin menjadi lebih dari ini dan aku ingin agar kalian semua menjadi lebih bahagia dengan adanya aku di samping kalian.

Bukan untuk menyombongkan diri tapi aku merasa cukup bangga bisa menjadi siapa diriku sekarang. Memiliki tubuh hijau dengan motif garis-garis timbul dengan harga yang murah dan terjangkau yang menarik perhatian kalian untuk membeliku dan menggunakanku telah menjadi suatu kebanggaan tersendiri untukku. Melihat kalian memakaiku dariapada botol minum yang kalian bawa juga menimbulkan kebanggaan di dalam hatiku. Bahkan aku bisa melihat kecemburuan di raut muka botol minum yang kalian bawa. Menjadi suatu kebanggaan pula untuk menjalankan tugasku dalam membawakan minuman yang kalian beli di kantin. Kebanggaan ini akan terus kubawa hingga akhir hidupku.

Untuk menutup semuanya, aku ingin menyampaikan sepatah dua patah kata. Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah membeli dan menggunakanku dengan bijaksana. Aku merasa bangga bisa menjalankan satu tugas mulia yang kudapatkan dari penciptaku. Aku juga ingin berpesan agar kalian lebih menjaga keselamatanku dan menjaga keselamatan teman-temanku. Bila aku sudah tua dan rapuh, gantikanlah aku dengan yang baru. Tolong singgahkan aku di tempat yang baik dan layak untukku bersinggah. Terakhir, tolong ingat impian dan harapanku dan bantu aku untuk mewujudkannya. Salam, gelas.

Why#liV

*Tatkala Fajar: adalah sebuah kisah reflektif yang belajar kebijaksanaan dari benda-benda yang ada di sekitar manusia. Semesta benar-benar begitu kaya akan kebijaksanaan hidup dan menjadi kesempatan bagi manusia untuk mendewasakan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun