Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tatkala Fajar (15): Kotak Sampah, Totalitas dalam Bekerja Tanpa Dendam

29 Mei 2021   04:04 Diperbarui: 29 Mei 2021   04:16 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat sampah | Sumber: kompas.com

Perkenalkan, aku adalah suatu yang kuat. Aku selalu berdiri setiap saat dan setiap waktu. Bentukku bermacam-macam dan aku selalu memiliki teman dimanapun aku berada. Badanku selalu memiliki ciri khas dengan warna-warna tertentu. Selain warna aku juga terkadang diberi stiker dan tulisan sebagai identitasku. 

Aku terbuat dari plastik maupun lempengan besi. Selain itu aku juga memiliki bentuk tubuh yang unik dan beraneka macam, terkadang kepalaku bisa dibuka maupun berputar. Tak hanya itu, karena badanku yang besar aku bisa menampung banyak hal yang sering kali tidak kalian butuhkan. Tinggi, ber-ruang, dan berat itulah diriku.

Dalam segala kekuatanku, banyak duka yang terbayang di pikiranku. Aku selalu menjadi penunggu pojok ruang kalian, kalian mengacuhkanku, kalian hanya datang di saat kalian butuh aku. Tak hanya itu saja, kalian bahkan dengan sengaja menendang tubuhku dan meludahiku. Kalian dengan teganya mencoret-coret badanku yang jelas itu menyakitiku. 

Kalian tidak merasakan bagaimana jadi diriku, menghadapi terpaan angin, teriknya matahari, sunyinya ruangan, gangguan serangga dan juga dinginnya malam. 

Tak hanya itu, banyak dari kalian yang masih mencercaku bau, kotor dan patut untuk diabaikan. Bahkan saat kalian menjatuhkanku tak ada sedikitpun kepedulian kalian untuk membantuku berdiri, kalian langsung pergi tanpa memikirkanku.

Di balik kesedihanku itu, tersirat sedikit kebahagiaan dalam hatiku, ternyata masih ada orang yang sayang padaku. Setiap hari aku dibersihkanya, aku dicuci saat benar-benar bau, dan menolongku saat aku terjatuh. Aku juga senang karena mendapat tempat untuk tinggal dan diberi selimut dari warna-warna yang indah. Tak banyak orang yang sadar bahwa mereka butuh aku, namun itu hak mereka. 

Di kala aku bertugas aku akan bersiap, berdiri tegak untuk melaksanakan tugasku membantu kalian semua menyimpankan benda-benda tidak berguna milik kalian. Aku tidak keberatan karena itu sudah menjadi tugasku dan aku bahagia bisa menjadi penolong bagi kalian.

Ilustrasi. blog.reservasi.com
Ilustrasi. blog.reservasi.com
Sedikit harapanku untuk kalian adalah tolong hargai aku, anggap aku ada karena kalian semua juga membutuhkanku. Tidak banyak hal yang kuminta dan tidak sulit juga untuk dilakukan. Jagalah aku, jangan kalian tendang aku, jangan kalian jatuhkan aku, dan merusak badanku. 

Selama ini aku sudah menjadi penolong kalian, tanpa aku kalian tidak akan merasakan kenyamanan di ruangan dan lingkungan. Aku yakin tanpaku kalian  akan bingung kemana kalian harus membersihkan semua kotoran yang ada. 

Aku sudah membantu kalian, jangan anggap aku kotor karena kalian sendiri yang membuatku kotor. Kuharap kalian bisa melaksanakan permintaan kecil dariku.

Akupun bangga menjadi diriku. Dalam kesulitan aku tetap bisa berdiri tegak untuk menjadi pahlawan kebersihan. Aku kuat menghadapi perilaku kalian yang sewenang-wenang, dan aku tak akan berhenti sampai titik akhir kerusakan tubuhku. Berdiam di pojok ruangan memang sulit, namun aku tak akan mengeluh dengan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun