Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BAPER #10 Sering Mengeluh, Sering Dikeluhkan

3 Mei 2021   18:08 Diperbarui: 5 Mei 2021   07:49 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. stylesubstancesoul.com

Ilustrasi. www.myscww.org
Ilustrasi. www.myscww.org
Ketika ada seorang teman di tempat kerja sangat tertarik dengan kebiasaanku menulis, dia ingin sekali diajari menulis, setidaknya tulisannya bisa terpampang atau dimuat di koran cetak. Menurutnya, lumayan bisa terkenal sekaligus mendapat honor. Maka, dengan senang hati aku mengajarinya menulis hingga satu tulisan jadi dan dikirim ke salah satu media cetak. Setelah ditunggu hampir dua minggu, tulisannya tidak muncul juga, malah tulisanku yang aku kirim tiga hari sebelumnya sudah ada di kolom opini salah satu media nasional. Setelah satu bulan, temanku itu yakin bahwa tulisannya gagal alias tidak bakal dimuat. Dan ternyata, itu juga menjadi akhir dari keinginannya untuk menulis.

Seingatku, aku menulis opini di media cetak sejak 2000 dan baru berhasil dimuat 2002 di Koran Regional, dua tahun kemudian dengan jumlah lebih dari puluhan opiniku ditolak. 2003, opiniku muncul untuk pertama kali di Kompas Nasional, setelah puluhan kali ditolak. Rasa kecewa dan nyaris putus asa pasti ada, namun aku bersyukur, aku masih setia menulis terus. Menjadi penulis itu sesungguhnya sederhana, caranya adalah terus aja menulis tanpa harus mengeluh. Semangat.

*BAPER, adalah internalisasi dan aktualisasi pengalaman dengan mengkolaborasi dari inspirasi-inspirasi Prof. Rhenald Kasali dalam buku BAPER, BAWA PERUBAHAN (2016, Jakarta: Penerbit Noura). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun