Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tatkala Fajar (2): Batu dan Rasa Syukur atas Segala Anugerah

17 April 2021   04:04 Diperbarui: 17 April 2021   04:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. plantcaretoday.com

Aku sangat senang menjalani hidup ini,aku merasa hidupku sangat berarti. Walau semalam aku kehujanan dan kedinginan aku memiliki mantel coklat yang melindungi diriku. Saat siang terasa panas ada banyak daun yang melindungiku dari teriknya matahari dan itu terasa sangat sejuk. 

Tapi aku sering diinjak dan itu membuatku merasa sangat kesakitan. Tubuhku yang belum mandi akan dihinggapi hewan seperti semut dan tubuhku sampai bolong-bolong dan hampir rusak. 

Karena itu tubuhku sangat kotor dan aku merasa penuh bakteri dan kotoran yang sangat menjijikan,tapi orang yang menginjakku akan mendapat balasan dengan rasa sakit yang dirasakan dibagian kakinya dan itu membuatku sedikit senang.

Aku kadang merasa sedih karena tubuhku selalu kotor dan tubuhku selalu dijadikan tempat tinggal oleh semut. Semut kecil itu cukup menggelikan bagiku dan daat hujan kadang aku terbawa oleh derasnya air hujan,lalu aku keluar dari zona nyamanku. Dan jika aku berada dijalan bukan di tanah aku pasti ditendang, diinjak, dan disakiti. Saat aku sedang kesakitan para semut yang memanfaatkan tubuhku menjadi tempat tinggal mereka malah pergi dan tidak mau membantuku untuk kembali ketempat tinggalku. Aku takut diluar karena aku akan disakiti dan badanku terasa sangat pegal sehingga aku selalu merasa sedih.

Tapi aku juga bisa merasa senang dengan apa yang aku miliki dihidup ini, walau aku ditendang dan beruntungnya aku ditendang kembali ketempat ku tinggal. 

Di tempat tinggalku aku tidak sendirian, aku bersama teman-temanku lainnya seperti si semut, jangkrik, burung, cacing. Bahkan banyak burung yang bernyanyi-nyanyi dengan suara yang merdu dan disertai dengan hangatnya matahari. 

Aku harap aku bisa menjalani hidupku dalam waktu yang lama. Karena di malam hari pun aku tidak kesepian banyak jangkrik yang menyanyikan lagu pengantar tidur.

Aku berharap untuk hari kedepan dan untuk masa depanku semoga teman-temanku semua, mereka mau menemaniku, karena jika tidak ada mereka, hidupku akan terasa sepi hampa. 

Aku harap aku tidak ditendang keluar lagi dari zona nyamanku dan berpisah dengan teman-temanku. Semoga hidupku dan teman-temanku semua dapat tenang ditempat tinggal kami dan kita semua bisa hidup bahagia selamanya. Dan semoga semua orang yang sudah melakukan yang jahat kepadaku bisa sadar dan berubah menjadi lebih baik dan menghargai aku dengan baik.

Aku juga sangat bangga dengan diriku, aku senang punya badan yang keras jadi aku tidak mudah hancur dan hatiku juga keras, jadi hidupku ini sudah tahan banting. 

Walaupun dikatai, dihina, disakiti, diinjak-injak, aku tetap sabar dan diam. Aku juga bangga terhadap tubuhku, tubuhku bisa berguna bagi orang lain dan tubuhku juga bisa dijadikan tempat tinggal bagi temanku bila hujan atau keadaan lainnya. Aku juga bangga dengan tubuhku jika hujan tubuhku akan bersinar karena terlalu bersih dan brsinar terang.

Akhir dari ceritaku adalah di dalam hidupku ini banyak hal yang dapat aku pelajari, suka dan duka hidup yang selalu menghiasi diriku, dan teman-teman yang datang pergi, lalu-lalang. 

Dan semua itu harus aku syukuri kepada siapa yang memberi aku hidup, yang mengizinkan aku berdiri dan ada disini yaitu Sang Pencipta.  Akhirnya, semua itu disyukuri tergantung dengan bagaimana kita menerimanya dan menjalankanya. Inilah aku, si hitam manis yaitu batu.

Why#Centi

*Tatkala Fajar: adalah sebuah kisah reflektif yang belajar kebijaksanaan dari benda-benda yang ada di sekitar manusia. Semesta benar-benar begitu kaya akan kebijaksanaan hidup dan menjadi kesempatan bagi manusia untuk mendewasakan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun