Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebhinekaan dalam Angkringan

7 Maret 2018   07:44 Diperbarui: 7 Maret 2018   13:49 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, adanya angkringan sebenarnya turut serta dalam pengendalian sosial, yakni: suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya angkringan di sekitar masyarakat justru menumbuhkan kepekaan sosial pada gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat, misalnya: ketika ada orang asing maka dengan mudah diketahui asal dan tujuannya. Secara tidak langsung, angkringan memiliki peran dalam menciptakan lingkungan aman, terkendali, dan kondusif karena masyarakat berkumpul setiap hari sehingga tumbuh kepekaan sosial.

Kelima, angkringan juga mampu menumbuhkan ekonomi kreatif dan kerakyatan.  Makanan dan minuman yang ada di angkringan seringkali tidak dibuat sendiri oleh pedagang karena membutuhkan waktu yang banyak dan energi yang lebih besar. Maka, solusi yang dilakukan oleh pedagang adalah membuka "titipan" berbagai jenis makanan dan minuman dari berbagai pihak masyarakat. 

Model ini benar-benar mengedepankan aspek kerakyatan, yakni usaha menyejahterakan yang bernuansa "dari rakyat, untuk rakyat". Bahkan angkringan benar-benar menjadi wadah pengembangan ekonomi yang bersifat mutualisme antara pedagang dan penyuplai makanan-minuman. Berawal dari relasi ekonomi tersebut, angkringan semakin memperkuat relasi sosial antar komponen masyarakat.

Dengan demikian, angkringan yang semakin menjamur di semarang dan kota-kota lainnya sangat berdampak positif dengan segala nilai edukatif yang ada di dalam dinamikanya. Nilai edukatif dari angkringan memiliki kecenderungan menekankan aspek humanisme, yakni relasi antar manusia yang menjunjung tinggi martabat dan kebudiluhuran. Angkringan benar-benar kuliner kerakyatan yang semakin membangun aspek kerakyatan yang semakin memperkokoh ketahanan dan stabilitas bangsa dan negara. Rakyat yang bersatu dan bersinergis adalah kunci bangsa yang maju dan bermartabat dalam kebhinekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun